Pada pertengahan Desember lalu, Saudi menggagas pembentukan Aliansi Militer Islam. Saudi mengatakan, ada 34 negara yang tergabung di dalamnya.
Negara-negara tersebut, yakni Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam Comoro, Qatar, Pantai Gading, Kuwait, Lebanon, dan Libya.
Kemudian disusul Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria, serta Yaman. Saudi menegaskan, pembentukan aliansi untuk melawan terorisme.
"Negara-negara yang disebutkannya telah memutuskan untuk membentuk aliansi militer yang dipimpin oleh Saudi guna memerangi terorisme. Markas operasi gabungan ini akan berbasis di Riyadh untuk mengoordinasi serangan," ujar kantor berita Saudi, SPA, dalam pernyataannya.