Hari ini, pada 1997 Yasser Arafat kembali ke Hebron untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun. Ia bergabung dengan 60 ribu orang Palestina dalam perayaan atas penyerahan kota Tepi Barat yang terakhir dalam kendali Israel.
Arafat yang merupakan pendiri Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) awalnya menggunakan perang gerilya terhadap Israel dalam perjuangannya untuk negara Palestina merdeka. Namun, di akhir 1980-an, ia mulai mencari solusi diplomatik dalam usahanya bagi Palestina.
Pada 1993, ia menandatangani Deklarasi Israel-Palestina yang bersejarah dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Satu tahun kemudian, Arafat dan Rabin menandatangani perjanjian perdamaian yang memberikan Palestina pemerintahan sendiri terbatas dalam wilayah yang diduduki Israel.
Pada 1996, Arafat memenangkan mayoritas pemilu dan menjabat sebagai Preiden Dewan Nasional Palestina. Ia mengonsolidasikan kekuasaannya atas wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diberikan otonomi dalam perjanjian 1995.
Selanjutnya: NASA Luncurkan Misi Penyelidikan Pluto Pertama
Ikuti Whatsapp Channel Republika
