Rabu 20 Jan 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Yasser Arafat Jadi Presiden Dewan Nasional Palestina

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Yasser Arafat
Foto:
Ronald Reagan

Beberapa menit setelah pelantikan Ronald Reagan sebagai presiden ke-40 Amerika Serikat, sebanyak 52 tawanan AS di kedutaan besar AS di Teheran, Iran dibebaskan. Tindakan ini mengakhiri 444 hari Krisis Sandera Iran. 

Pada 4 November 1979, krisis dimulai ketika mahasiswa Iran marah lantaran pemerintah AS mengizinkan Mohammad Reza Shah Pahlavi digulingkan dari Iran. Mereka merebut kedutaan besar AS di Teheran.  

Pemimpin politik dan agama Iran Ayatollah Khomeini mengambil alih situasi penyanderaan, menolak semua permohonan untuk membebaskan para sandera, bahkan setelah Dewan Keamanan PBB menuntut diakhirinya krisis dalam suara bulat.

Namun, dua pekan setelah penyerbuan kedutaan, Ayatollah mulai membebaskan semua tawanan non-AS, semua perempuan dan minoritas Amerika dengan alasan kelompok tersebut sebagai salah satu yang tertindas oleh pemerintah AS. Sisanya, sebanyak 52 tawanan tetap pada belas kasihan Ayatollah selama 14 bulan ke depan.

Presiden Jimmy Carter tidak mampu menyelesaikan krisis secara diplomatis. Pada 24 April 1980, ia memerintahkan misi penyelamatan bencana di mana delapan personel militer AS tewas dan tidak ada sandera yang berhasil diselamatkan.

Tiga bulan kemudian, mantan presiden Shah meninggal karena kanker di Mesir, tapi krisis terus terjadi. Pada November 1980, Carter kalah dalam pemilihan presiden dari Partai Republik Ronald Reagan. Segera setelah itu, dengan bantuan perantara Aljazair, negosiasi yang sukses antara AS dan Iran dimulai.

Pada hari pelantikan Reagan, AS membebaskan hampir delapan miliar dolar AS aset beku Iran dan para sandera dibebaskan setelah 444 hari. Keesokan harinya, Jimmy Carter terbang ke Jerman Barat untuk menyambut warganya dalam perjalanan pulang.

sumber : history.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement