Rabu 20 Jan 2016 04:25 WIB

Parlemen AS Gelar Voting Pengungsi Suriah dan Irak

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nidia Zuraya
Pengungsi Suriah
Foto: AP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Parlemen Amerika Serikat (AS) akan melakukan pemungutan suara (voting) guna mengambil keputusan terkait rencana untuk menghentikan masuknya pengungsi Suriah dan Irak ke AS sampai dinyatakan mereka tak membahayakan keamanan. Pemungutan suara ini akan dilakukan pada Rabu (20/1).

Anggota parlemen dari kubu Partai Republik optimistis hasil voting akan sama saat melakukan voting terkait serangan teror ke Paris. Saat itu kubu Republik meraih 289 suara berkat bantuan 47 suara kubu Demokrat yang setuju dengan Republik.

Namun reaksi datang dari kelompok pro imigran, pengungsi dan kelompok Muslim lainnya. Mereka berpendapat voting ini merupakan sebuah sentimen anti Muslim dari calon presiden Partai Republik.

Pemimpin Partai Demokrat berjanji untuk memboikot undang-undanag tersebut sehingga suara sah tidak sampai 60 persen. Namun, Presiden Obama mengancam akan menggunakan hak vetonya.

Anggota parlemen dari Partai Republik banyak yang menolak proposal tersebut. Termasuk kelompok yang menolak ini adalah Ketua Kongres AS Paul Ryan dan Pemimpin Mayoritas di Senat AS Mitch McConnell.

Presiden Barack Obama berencana untuk memperluas pemukiman bagi pengungsi Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement