Kamis 28 Jan 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Pasangan Remaja Berdarah Dingin Lakukan Pembunuhan Berantai

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Charles Starkweather (1938-1959) dari Lincoln, Nebraska
Foto: Huffingtonpost
Bendera Uni Soviet.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang marah menuduh Uni Soviet menembak jatuh sebuah jet Amerika yang tersesat ke wilayah udara Jerman Timur. Tiga perwira AS yang berada di pesawat tewas dalam insiden 28 Januari 1964 itu. Soviet menjawab dengan mengatakan tuduhan itu adalah provokasi kotor.

Menurut militer AS, jet itu merupakan penerbangan latihan di Jerman Barat. Pilot menjadi bingung karena badai kencang yang menyebabkan pesawat belok hampir 100 mil dari tempat latihan.

Serangan Soviet terhadap pesawat memicu protes dari Departemen Luar Negeri dan berbagai pemimpin Kongres termasuk Senator Hubert H Humphrey. Ia menuduh Soviet sengaja menjatuhkan pesawat untuk mendapatkan serangan manuver agresif di Perang Dingin.

Soviet menolak menerima protes US dan menjawab mereka memiliki alasan untuk meyakini tindakannya bukan kesalahan. Tak lama setelah insiden tersebut, para pejabat AS diizinkan melakukan perjalanan ke Jerman Timur untuk mengambil bangkai dan reruntuhan pesawat.

Seperti banyak insiden sejenis lainnya di Perang Dingin, penangkapan tersangka mata-mata dan penyitaan kapal mengakibatkan perang lisan antara AS dan Soviet. Namun, kedua negara memiliki masalah lain yang lebih besar.

AS terlibat dalam Perang Vietnam, sementara Uni Soviet sedang berhadapan dengan perpecahan yang melebar dengan Cina komunis.

Selanjutnya: Kereta Api Pertama Melintas di Panama

 

 

 

sumber : history.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement