Rabu 03 Feb 2016 22:50 WIB

Jerman Berupaya Agar tak Lagi Menarik Bagi Pendatang

Red: Ilham
Anak-anak pengungsi imigran mewarnai di kamp pengungsian Celle, Jerman.
Foto: Reuters
Anak-anak pengungsi imigran mewarnai di kamp pengungsian Celle, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Berlin menyetujui paket berisi langkah-langkah untuk membuat Jerman menjadi negara yang tidak lagi menarik bagi para pendatang bermotif ekonomi. Di antaranya, dengan mengurangi keuntungan bagi para migran.

Paket, yang diperkirakan akan menjalani proses mudah di parlemen, juga memasukkan Maroko, Tunisia, dan Aljazair sebagai negara-negara "aman" tempat para migran berasal. Kategori itu "aman" berarti bahwa warga negara-negara tersebut biasanya tidak akan memperoleh suaka.

Para pemohon suaka yang berasal dari negara-negara "aman" beserta mereka yang permohonan sukanya sudah ditolak akan diharuskan tinggal di tempat penginapan resmi. Migran yang kehilangan dokumen-dokumen pembukti jati diri serta mereka yang dianggap bisa "membahayakan keamanan dan ketertiban umum", akan dikenai aturan yang sama.

Pemusatan penginapan bagi para migran seperti itu ditujukan untuk memudahkan kemungkinan pendeportasian mereka dari Jerman. Proses pengajuan permohonan suaka akan diperpendek menjadi tiga minggu.

Langkah lainnya termasuk pengurangan bantuan bagi para pencari suaka serta pembatasan alasan medis yang dapat menghadang pendeportasian terhadap para pencari suaka yang permohonannya ditolak. Hanya mereka yang mengalami penyakit berat dan sangat sulit disembuhkan yang tidak boleh dideportasi.

Kanselir Angela Merkel sedang bergelut untuk mengurangi jumlah pendatang setelah Jerman sepanjang tahun lalu dibanjiri 1,1 juta pencari suaka. Merkel menolak membatasi jumlah migran yang datang. Sementara itu, ia sedang berupaya menjalin kerja sama dengan Eropa dan Turki untuk membatasi gelombang kedatangan migran, antara lain melalui pembuatan kebijakan yang lebih baik terkait perbatasan-perbatasan luar Uni Eropa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement