Rabu 24 Feb 2016 09:18 WIB

Prancis: Gencatan Senjata Suriah Harus Dihormati

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Prancis Francois Hollande.
Foto: Reuters
Presiden Prancis Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Presiden Prancis Francois Hollande, Selasa (23/2), mengatakan gencatan senjata Suriah yang diumumkan Amerika Serikat (AS) dan Rusia harus dihormati.

Ia menegaskan, gencatan senjata Suriah harus segera dan sepenuhnya dilaksanakan. "Gencatan senjata telah diumumkan. Ini harus sepenuhnya dihormati dan segera (dilakukan) lebih baik,’’ kata Hollande kepada wartawan saat berkunjung ke Peru seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (24/2).

Dia mengatakan, empat kekuatan Barat akan bergabung untuk mendorong diskusi tentang transisi politik yang nyata di Suriah. Empat negara menyerukan diakhirinya krisis kemanusiaan di Suriah dan mendesak rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk bekerja sama dalam upaya bantuan untuk mereka yang terkena dampak.

(Baca: 'Sejak Dilanda Perang, Suriah Jadi Pengekspor Terorisme')

"Tekanan harus diberikan pada rezim Suriah dan pendukungnya, dalam hal ini Rusia sehingga pengeboman berhenti dan bantuan kemanusiaan dapat diangkut ke tempat-tempat terdampak seperti Aleppo,’’ katanya.

Jika tidak terjadi, kata dia, pengungsi akan terus datang dan situasi Turki yang menjadi tuan rumah para pengungsi yang tak terhitung jumlahnya telah melarikan diri. Ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri pertempuran di Suriah telah mempertaruhkan hidup mereka menyeberang melalui laut berusaha mencapai Eropa.

Sebelumnya, rezim pemerintah Suriah pada Selasa (23/2) setuju terhadap kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan sehari sebelumnya. Pemerintah Suriah mengaku akan menghentikan operasi bersenjata, tetapi tetap melanjutkan upaya kontraterorisme terhadap kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Alqaidah, dan kelompok afiliasinya.

Mereka menambahkan, angkatan bersenjata berhak untuk menanggapi setiap serangan yang dilakukan kelompok-kelompok oposisi. Di Suriah, banyak kelompok pemberontak non-militan memiliki hubungan operasional dengan afiliasi Alqaidah Suriah, al-Nusra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement