Senin 07 Mar 2016 12:20 WIB

Turis Amerika Positif Terinfeksi Zika di Filipina

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga menyebarkan virus Zika di Brasil.
Foto: AP / Eraldo Peres
Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga menyebarkan virus Zika di Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Seorang turis wanita asal Amerika terinfeksi virus zika saat sedang mengunjungi Filipina. Temuan ini merupakan kasus infeksi zika pertama yang ditemukan di Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

Sekretaris Departemen Kesehatan, Janette Garin, mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US-CDC) telah menginformasikan bahwa seorang warga Amerika Serikat menunjukkan gejala infeksi zika. Warga Amerika tersebut sebelumnya tinggal di Filipina pada Januari selama empat minggu. Pada minggu terakhir menjelang kepulangannya kembali ke Amerika, warga itu mulai menampakkan gejala infeksi zika. "Sesaat setelah pulang ke AS, bukti adanya infeksi virus zika terdeteksi dari pasien," ujar Garin dilansir Japantimes.

Dari temuan itu, Garin mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan US-CDC untuk menelisik riwayat warga Amerika tersebut. Bersama dengan US-CDC, Garin mengatakan pihaknya juga mengumpulkan informasi terkait tempat apa saja yang dikunjungi sang pasien selama berada di Filipina. "Termasuk mengumpulkan informasi mengenai tempat-tempat yang ia kunjungi di Filipina," terang Garin.

Pengumpulan informasi saat ini diperlukan oleh Departemen Kesehatan. Pasalnya, hingga saat ini mereka belum mengetahui bagaimana warga Amerika tersebut terinfeksi virus zika saat berada di Filipina.

Satu-satunya kasus infeksi zika yang ditemukan di Filipina sebelumnya terjadi pada 2012 lalu. Kala itu, pasien penderita infeksi zika adalah remaja pria berusia 15 tahun. Remaja itu dapat kembali pulih setelah tiga minggu dalam masa perawatan.

Penyakit infeksi yang ditularkan nyamuk ini pada dasarnya tidak membahayakan nyawa seseorang. Hanya saja, infeksi zika dicurigai berhubungan dengan meningkatnya kelainan kandungan di beberapa negara, di mana ratusan bayi lahir dengan kelainan mikrosefali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement