Kamis 10 Mar 2016 01:34 WIB

Roket ISIS Hantam Turki, Dua Tewas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Karta Raharja Ucu
Para militan ISIS (ilustrasi).
Foto: AP
Para militan ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Delapan roket yang ditembakkan dari daerah yang dikendalikan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Suriah menghantam sebuah kota perbatasan Turki, Kilis, Selasa (8/3). Dua orang tewas dalam serangan tersebut.

Beberapa roket tipe Katyusha menyerang daerah kosong Kota Kilis. Tetapi hantaman roket menimbulkan korban.

"Seorang wanita berusia 54 tewas dalam serangan itu. Serangan juga menghantam mobil yang lewat di mana dua anak-anak berusia enam dan empat tahun sedang bepergian," lapor kantor berita Turki Anatolia seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (9/3).

Anak laki-laki berusia empat tahun tersebut kemudian meninggal karena luka-lukanya dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara anak berusia enam tahun tersebut juga terluka.

Tayangan televisi menunjukkan warga cemas memeriksa kawah yang merupakan bekas hantaman salah satu rudal lain terhempas ke wilayah di dekatnya. Kantor berita CNN-Turk melaporkan Wali Kota Hasan Kara mendesak warga untuk tidak panik.

Kantor berita Dogan melaporkan roket telah ditembakkan dari sebuah daerah di Suriah dikuasai militan ISIS. "Militer Turki kemudian menembaki posisi ISIS di Suriah sesuai dengan aturan," kata sumber-sumber keamanan.

Peristiwa ini adalah insiden pertama sejak 18 Januari 2016 ketika sebuah roket ditembakkan dari posisi wilayah yang dikendalikan ISIS di Suriah dan menewaskan petugas kebersihan serta melukai murid di sebuah sekolah di Kilis.

Turki dituduh oleh sekutunya di Barat tidak melakukan cukup upaya untuk memerangi ancaman ISIS, yang telah menguasai sejumlah bagian wilayah Irak dan Suriah sampai ke perbatasan. Tapi Turki kini memainkan peran kunci dalam koalisi anti-ISIS pimpinan AS dan menjadi tempat pesawat tempur asing di pangkalan udara Incirlik untuk menyerang kelompok militan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement