Rabu 16 Mar 2016 16:44 WIB

Pemerintah Tutup Media Independen Malaysian Insider

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Pada laman Malaysian Insider kini hanya tampak ucapan terima kasih dari karyawan dan redaksi untuk publik.
Foto: ist
Pada laman Malaysian Insider kini hanya tampak ucapan terima kasih dari karyawan dan redaksi untuk publik.

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Portal berita Malaysia, Malaysian Insider (TMI) berhenti beroperasi sejak Senin (14/3). Situs berita daring ini menjadi salah satu yang media tutup di tengah tantangan kebebasan pers di Malaysia.

"Selamat tinggal dari dekat dan jauh, dan bagi pembaca kami di Malaysia, karena blokade pemerintah," kata Kepala Editor TMI, Jahabar Sadiq dalam artikelnya. Menurutnya, Edge Media Group telah memutuskan untuk menutup Malaysian Insider juga karena alasan komersil.

"Saya harap kami telah melayani anda dengan baik sejak hari pertama kami hidup 25 February 2008 dan saya harap yang lainnya akan melanjutkan pelayanan untuk anda setelah kami tidak ada," kata Jahabar, dikutip The Star.

Dalam artikelnya, Jahabar berterima kasih pada pembaca untuk dukungan, doa dan kritik selama media ini hidup selama delapan tahun 18 hari. "Saya tidak akan berhenti menulis, memotret dan tidak akan diam juga tuli dengan apa yang terjadi di Malaysia dan dunia," katanya.

Ia juga mendesak semua orang untuk melakukan hal yang sama. "Dan saya juga akan selalu jadi penggemar terbesar portal berita ini yang disebut Malaysian Insider," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement