Selasa 22 Mar 2016 09:10 WIB

Lebanon Tekankan Perlunya Penyelesaian Politik Krisis Suriah

  Seorang anak berdiri di pintu tenda kamp pengungsi asal Suriah di desa Deir Zannoun, lembah Bekaa, Lebanon, Rabu (7/1). (AP/Hussein Malla)
Seorang anak berdiri di pintu tenda kamp pengungsi asal Suriah di desa Deir Zannoun, lembah Bekaa, Lebanon, Rabu (7/1). (AP/Hussein Malla)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Urusan Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil pada Senin (21/3) menekankan perlunya penyelesaian politik bagi krisis Suriah guna meredakan beban pengungsi atas Lebanon.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Federica Mogherini melakukan kunjungan dan tiba di Beirut, Lebanon, dari Brussels pada Ahad (20/3). Sepanjang perjalanan satu hari Mogherini, wanita pejabat tersebut dijadwalkan mengunjungi permukiman tak resmi pengungsi Suriah serta satu sekolah umum di Kota Elias di Bekaa Timur.

Selama konferensi bersama dengan Mogherini, Menteri Urusan Luar Negeri Lebanon menekankan, "Lebanon tak bisa lagi menanggung beban ini. "Kepulangan pengungsi Suriah secara aman ke negeri mereka harus menjadi hasil dari penyelesaian politik krisis tersebut," tambah Bassil.

Ia menyatakan Pemerintah Lebanon tak pernah menggunakan kekerasan untuk mencegah arus pengungsi. "Undang-undang dasar Lebanon melarang naturalisasi pengungsi Suriah. Lebanon secara tulus telah menyambut mereka yang terusir dari negara kelahiran mereka," katanya.

Mogherini mengakui Lebanon, yang menghadapi tekanan, menghadapi beban berat akibat arus pengungsi. Ia mengumandangkan seruan Bassil bagi penyelesaian politik untuk krisis Suriah.

Bassil dan Mogherini juga menyoroti ancaman yang meningkat dari aksi teror regional dan global, dan Menteri Lebanon itu menekankan perlunya bagi peningkatan upaya untuk menanggulangi ancaman tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada UE atas dukungannya bagi kestabilan Lebanon, sementara Mogherini mengatakan UE dan Lebanon memiliki kepentingan yang sama dalam memerangi aksi teror.

"UE akan terus mendukung Lebanon, namun ini tidak cukup sebab Lebanon perlu mencapai sasarannya sendiri melalui semua lembaga negara," kata Mogherini.

Menurut Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), Lebanon menampung lebih dari 1,1 juta pengungsi Suriah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement