Direktur Jenderal Operasi Udara Joe Iervasi mengatakan pasukan pertahanan Australia (ADF) tidak memiliki penilaian akurat mengenai berapa banyak orang yang ada di dalam lubang persembunyian itu ketika serangan berlangsung, tapi mereka yakin tidak ada satu pun warga sipil tinggal di gua tersebut.
"Gua itu merupakan pola tinggal dari pasukan ISIS dan menjadi pintu masuk ke komplek persembunyian senjata dan amunisi mereka juga. Sebelumnya kami juga sudah melakukan pengintaian selama beberapa minggu untuk memastikan gua itu merupakan lokasi sasaran yang layak. Dan kita juga hendak mengonfirmasi tidak ada warga sipil yang hidup di daerah itu," katanya.
Laksamana Johnston juga mengonfirmasi pesawat tempur Australia terlibat dalam upaya merebut kembali kota Mosul, yang merupakan kota penghubung utama ISIS di Irak. "Sebagian dari serangan ini juga menghancurkan sejumlah jaringan transportasi darat menuju mosul, Australia telah menjadi bagian dari serangat yang berkaitan dengan serangan tersebut. Dan ini merupakan misi yang sangat sulit,” katanya.
Wakil Laksama Johnston memperkirakan saat ini ada 25 ribu pasukan ISIS di Irak dan Suriah, jumlah ini telah menurun dari sebelumnya mencapai 30 ribu orang.
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-01/pesawat-tempur-australia-gempur-pabrik-bom-isis-di-irak/1564700
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
-
Kremlin Tanggapi Kritik Barat Atas Kunjungin Putin ke Korut: Reaksi Mereka Membingungkan
-
-
Jumat , 21 Jun 2024, 23:22 WIB
Puji Sikap Spanyol yang Mengakui Palestina, Qatar: Kirim Pesan Penting untuk Dunia
-
Jumat , 21 Jun 2024, 23:10 WIB
Malaysia Tegaskan Lagi Komitmennya Terhadap Kebijakan Satu China
-
Jumat , 21 Jun 2024, 22:36 WIB
Pengakuan Mengerikan Warga Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel
-
Jumat , 21 Jun 2024, 20:18 WIB
Tak Cuma Korea Selatan, Ini Daftar 20 Negara yang Populasi Penduduknya Menurun Tajam
-
Advertisement