Jumat 08 Apr 2016 13:00 WIB

Kian Banyak Pekerja Pabrik Lansia yang akan di-PHK

Penutupan industri mobil tampaknya akan banyak berdampak pada pekerja senior yang berusia lanjut dan mereka kian sulit mendapatkan pekerjaan kembali.
Foto:

Laporan OECD ini dirilis berkaitan masih banyaknya industri manufaktur lokal yang dalam tekanan, terutama dengan kurs dolar Australia yang tersisa di atas 70 sen US$ meskipun suku bunga resmi berada di posisi terendah dua persen dalam sejarah. 

 

Keprihatinan ini juga muncul menyusul runtuhnya industri mobil Australia, seperti pabrikan mobil Holden, Ford dan Toyota yang tengah bersiap untuk menutup pabrik lokal mereka dalam dua tahun ke depan.

 

"Ini adalah kasus dimana sejumlah kebijakan perlu diterapkan untuk  membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka karena keputusan restrukturisasi besar maupun PHK massal. Masyarakat kita semakin tua, tapi batasan usia dimana Anda dikategorikan sebagai pekerja berusia tua sudah benar-benar berubah. Sebagian besar hal itu terjadi karena fakta kalau ada banyak orang yang sudah tidak lagi terhubung dengan sistem pendidikan selama 25 tahun dan karenanya keahlian mereka juga dengan cepat akan kedaluwarsa," katanya.

 

Laporan OECD juga mendapati masa-masa sulit di Australia dihadapi oleh industri manufaktur dan industri kehutanan di Tasmania. Prinz mengatakan pemutusan hubungan kerja ini membutuhkan layanan khusus dari pemerintah untuk memastikan keterampilan yang tepat untuk peran baru para pekerja tersebut.

 

"Menurut Saya ini merupakan upaya untuk mengantisipasi perubahan, mempersiapkan orang untuk perubahan, meningkatkan keterampilan orang setiap saat tidak hanya begitu mereka kehilangan pekerjaan," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-07/kian-banyak-pekerja-pabrik-berumur-yang-akan-diphk-di-australia/1567130
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement