Ahad 08 May 2016 21:42 WIB

Alqaidah: Tidak Apa Jika Al-Nusra Melepaskan Diri

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: EPA/Intel Center
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemimpin Alqaidah, Ayman al-Zawahiri merilis rekaman suara yang menyatakan ketidakberatannya jika Front Al-Nusra tercerai. Al-Nusra merupakan kelompok cabang Alqaidah di Suriah.

Rekaman suara yang diunggah di dunia maya itu menyebut hubungan kedua kelompok ekstrimis tersebut. Zawahiri mengatakan banyak orang membicarakan dan memperdebatkan isu hubungan Al-Nusra dan Alqaidah.

"Jika mereka memilih pemimpin mereka sendiri, masalah afiliasi organisasi tidak akan jadi penghalang," katanya dilansir Aljazirah Ahad (8/5). Al-Nusra merupakan salah satu kelompok bersenjata utama di Suriah.

Mereka tidak ikut serta dalam pembicaraan damai antara pemerintah Bashar al-Assad dengan oposisi di Jenewa. Alqaidah masuk dalam daftar kelompok teror di AS dan PBB sehingga Al-Nusra memilih tidak ikut serta.

Kontributor Aljazirah, Zeina Khodr mengatakan pesan Zawahiri bisa diartikan perpecahan antara kedua kelompok. "Ini bisa diartikan pencerahan dari pemimpin utama Alqaidah pada cabangnya di Suriah, untuk tidak mengafiliasikan diri dengan kelompoknya," kata Khodr.

Dalam beberapa bulan terakhir, beredar sejumlah laporan yang menyebut Al-Nusra mencoba rebranding. Mereka ingin dikenal lebih moderat dan murni sebagai pasukan Suriah yang tidak berkaitan dengan Alqaidah.

Namun, kelompok masih belum memastikan kepemimpinan jika terlepas. Menurut Khodr, masih banyak ketidaksepahaman internal terkait kepemimpinan Al-Nusra.

"Namun mungkin sekarang sudah berubah setelah Zawahiri memberi pencerahan," katanya.

Al-Nusra yang dikenal sebagai Jabhat al-Nusra dalam bahasa Arab telah aktif terlibat di perang Suriah sejak 2012. Mereka memerangi pasukan pemerintah Assad di seluruh negeri. Mereka juga bertempur lawan kelompok pemberontak lain yang lebih kecil dan didukung barat.

Al-Nusra cukup populer di kalangan rakyat Suriah karena memerangi pemerintah. Mereka juga dikenal cakap dalam bertempur. Namun pada saat yang sama, banyak penduduk memandang miring karena afiliasinya dengan Alqaidah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement