Kamis 19 May 2016 14:12 WIB

Ketinggian Pesawat Egypt Air Terus Menurun Sampai Titik Nol

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Kantor maskapai EgyptAir di Bandara Charles de Gaulle, Paris.
Foto: AP/Raphael Satter
Kantor maskapai EgyptAir di Bandara Charles de Gaulle, Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Maskapai Egypt Air merilis laporan kondisi pesawat MS804 saat hilang kontak, Kamis (19/5). Menurut akun Twitter maskapai, pesawat hilang dari radar pada 02.45 waktu Kairo di ketinggian 37 ribu kaki.

Pesawat sudah berada di dalam wilayah udara Mesir, sekitar 16 km, ketika dinyatakan hilang. Menurut Ahram, kontak terakhir dengan pesawat terjadi 10 menit sebelumnya. Namun, keterangan berbeda dirilis @Flightradar24, pemantau lalu lintas udara di seluruh dunia selama 24 jam.

Menurut gambar yang diunggah di akun mereka, pesawat Airbus A320-232 itu terakhir terekam di posisi 33.6757, 28.7924 di ketinggian 36,975 kaki. Namun, dalam waktu sekitar 15-30 menit, ketinggian dan kecepatan pesawat terus menurun hingga 0.

"Saat ini kami hanya mengetahui kontak telah hilang. Sangat tidak bertanggung jawab untuk berspekulasi mengenai penyebab hilangnya kontak, sementara kita menunggu lebih banyak informasi," kata akun @Flightradar24. Sebuah keterangan yang belum dikonfirmasi menyebut adanya bola api besar di atas laut Mediterania.

Setelah enam jam dikabarkan hilang kontak, bandara Mesir telah dipenuhi keluarga para penumpang pesawat. Pihak maskapai telah mendirikan pusat layanan bagi mereka untuk mendapatkan informasi.

Baca juga,  Pesawat Egypt Air Tujuan Mesir Hilang dari Radar.

Pesawat MS804 berpenumpang 56 orang dengan 10 kru. Sebanyak 30 penumpang adalah warga Mesir, 15 warga Prancis, 2 warga Irak, dan masing-masing satu dari Inggris, Belgia, Kuwait, Saudi, Sudan, Chad, Portugal, Aljazair, dan Kanada.

Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi dan Presiden Prancis Francois Hollande telah saling kontak untuk membahas masalah ini. Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail juga dilaporkan telah tiba di Bandara Kairo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement