Selasa 31 May 2016 11:22 WIB

Dampak El Nino di Dunia Selain Kabut Asap Sumatra 2015

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Sejumlah pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau
EL Nino

4. Amerika Selatan dan Tengah

Peru mengalami banjir dan longsor di awal 2015. Hujan lebat menyebabkan lebih dari lima ribu orang kehilangan tempat tinggal. Di Ekuador, banjir dan tanah longsor merusak bangunan properti dan produksi udang juga menurun.

Lebih dari 150 ribu orang diungsikan dari daerah banjir, seperti Paraguay, Uruguay, Brasil, dan Argentina pada Desember 2015. Beberapa ahli mengaitkan banjir dan el nino ini dengan mewabahnya penyakit nyamuk, seperti virus Zika.

Argentina pada Januari 2015 mengalami wabah belalang terburuk sejak 1954 menyusul hujan deras dan suhu hangat. Hujan lebat di Argentina dan Paraguay pada April 2016 merugikan sektor pertanian.

Sementara di Kolombia mengalami kekeringan dan kebakaran hutan yang mendorong melonjaknya harga pangan dan kekurangan gizi di sejumlah daerah. PBB memperingatkan bahwa 2,3 juta orang membutuhkan bantuan pangan di Amerika Tengah.

Karibia juga mengalami kekurangan. Kuba mengalami musim kemarau terparah dalam 115 tahun. Barbados, Dominika, Kepulauan Virgin, Puerto Rico, Antigua, Barbuda, dan Saint Lucia mengalami krisis air dan dinyatakan sebagai kondisi darurat nasional.

Brasil seperti halnya Indonesia mengalami kebakaran hutan serius, diperburuk kekeringan di Amazon. Hal ini menyebabkan harga kopi dunia melambung dan ini terjadi di seluruh negara penghasil kopi utama dunia.

5. Amerika Utara

Di California, el nino gagal mengakhiri musim hujan di sana. Beberapa daerah tetap saja disiram hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor. Di sebelah tenggara dan selatan Amerika Serikat, curah hujan turun di atas normal. Banjir besar terjadi di sepanjang Sungai Mississippi. Missouri mengalami tiga kali curah hujan di atas normal sepanjang November-Desember 2015.

Sementara itu, suhu permukaan laut hangat di atas rata-rata. Ini menyebabkan hewan laut banyak ditemukan mati terdampar, mulai dari ular laut, kepiting, tuna merah, hingga hiu martil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement