Selasa 07 Jun 2016 20:01 WIB

Bom Meledak Seperti Petir, Turki Kembali Diteror

Red: Ilham
Sebuah ledakan menargetkan bus polisi di pusat kota Istanbul, Selasa (7/6). Media Turki melaporkan sedikitnya dua tewas dan lima orang terluka karena ledakan bom tersebut.
Foto:
Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kelompok teror menargetkan warga sipil karena kehilangan momentum melawan pasukan keamanan Turki. Pascaledakan, Erdogan mengunjungi korban luka di rumah sakit terdekat.

Sumber dari kantor presiden mengatakan, Erdogan mengecam serangan tersebut. Vasip Sahin sudah memberikan semua informasi padanya dengan menteri dalam negeri.

Seorang penduduk mengatakan, ledakan itu sangat besar. "Kami pikir petir, namun kemudian jendela-jendela toko pecah. Ini sangat menakutkan," kata Cevher, seorang tenan yang menolak disebut nama lengkapnya.

Ledakan cukup kuat sehingga membuat semua barang di rak toko berjatuhan. Sebuah bus polisi juga dilaporkan rusak. Puing-puing kendaraan lain tampak berserakan di jalanan.

Turki sudah diserang beberapa kali sejak awal tahun. Pada Maret 2016, 35 orang tewas oleh serangan militan Kurdi, kemudian empat tewas dalam serangan bunuh diri di Istanbul.

Selain itu, pada Februari 2016 ada 28 orang tewas dalam konvoi militer di Ankara, Januari 2016 ada 12 turis Jerman tewas dalam bom bunuh diri ISIS di Istanbul, dan Oktober 2015 ketika lebih dari 100 orang tewas dalam bom bunuh diri di Ankara.

Serangan kali ini terjadi di hari pertama bulan Ramadhan. Ledakan ini cukup mengganggu aktifitas dan industri pariwisata Turki yang menuju musim liburan. Sekitar 1,75 juta warga asing berkunjung ke Turki pada April, berkurang lebih dari 28 persen dari tahun lalu.

Sejumlah agency wisata membenarkan beberapa serangan baru-baru ini berimbas buruk pada pariwisata. "Bisnis ini belum pernah baik juga, sekarang kami hanya berharap check-out cepat, kami pikir ini akan jadi lebih buruk," kata Manager Zurich Hotel, Kerem Tataroglu.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement