Rabu 08 Jun 2016 08:21 WIB

Karya Seni Islam Indonesia Dipamerkan di Adelaide

Kelompok Rebana El Musafir tampil di Adelaide
Foto:
Salah satu kegiatan pameran adalah memberikan pelajaran kaligrafi kepada anak-anak.

"Untuk tahun ini KIA secara khusus mendukung eksibisi di Art Gallery of South Australia melalui berbagai kegiatan. Diantaranya adalah penulisan kaligrafi, pementasan kelompok Rebana El Musafir yang melantunkan shalawat dan lagu daerah, hijab try out, seni melukis tangan dengan henna, ondel-ondel Betawi, dan tidak ketinggalan juga pertunjukan seni pembacaan ayat suci Alqur'an melalui qiraat," ujar koordinator KIA Arioma Bachtiar.

Pada acara tersebut disediakan juga kesempatan bagi pengunjung terutama anak-anak untuk berlatih memainkan alat musik rebana. "Dalam waktu singkat anak-anak tersebut bahkan sudah bisa memukul rebana dan memainkannya dalam lagu secara baik sekali. luar biasa saya sangat terkesan sekali," kata koordinator kelompok rebana Suryo Guritno.

Dua hari sebelumnya, tepatnya Jumat 3 Juni 2016, KIA juga mengirimkan dua orang kaligrafer yang kebetulan juga merupakan mahasiswa Flinders University dari Indonesia untuk mempresentasikan serta mengajarkan seni kaligrafi kepada 80 orang guru sekolah di Adelaide. Para guru ini akan dibekali keterampilan kaligrafi agar mereka dapat mengajarkannya kembali di sekolah tempat mereka mengajar.

Diperkirakan tidak kurang dari 800 pengunjung hadir dalam gelaran eksebisi tersebut yang dilaksanakan selama empat jam dari jam 11 siang hingga jam tiga sore. Kebanyakan dari mereka datang bersama keluarga.

Antrean panjang tampak di beberapa tempat yang melaksanakan fasilitas henna dan kaligrafi. Anak-anak ditemani orang tuanya tampak sabar menunggu giliran untuk mendapatkan kaligrafi dengan tulisan nama mereka sendiri dan juga untuk dilukis tangannya dengan henna.

Hingga menjelang tutupnya acara ini masih terlihat sibuknya antrean di ruang tersebut.

Menurut Mochamad Mustafa - seorang relawan yang bertugas khusus untuk menjelaskan tentang Alquran dan seni membacanya, "Antusiasme masyarakat Australia atas gelaran ini sangat baik, banyak kalangan dewasa maupun anak-anak memanfaatkan acara ini untuk menyampaikan keingintahuan mereka tentang hal-hal dasar tentang Islam, terutama masyarakat Islam di Indonesia"

Ia juga menambahkan "Ada juga menanyakan kenapa di Indonesia perempuan boleh membaca Alquran di depan publik, dan kenapa harus dibaca bahasa Arab dan apakah masyarakat indonesia mengerti ketika membacanya," kata Mustafa.

* Suryo Guritno, Staff Kementerian Keuangan RI - Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, saat ini sedang menempuh program Phd in Public Administration/Policy, Flinders University of South Australia

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/kegiatan-tinta-melebihi-samudra-di-adelaide/7484812
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement