Selasa 14 Jun 2016 16:51 WIB

PBB Khawatirkan Kekejaman Israel Terhadap Palestina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Aksi tentara Israel yang menembak ke kepala seorang Palestina yang direkam Emad Abu Shamsiyeh
Foto: ap
Dengan keji, Israel terus membunuh warga Palestina.

Pasukan Isarel sering menembak mati di tempat terhadap warga Palestina yang melawan. Di antara korban tewas  Palestina, 30 diantaranya adalah anak-anak. Angka ini juga tertinggi sejak 2006.

Laporan menunjukan bahwa mayoritas korban luka Palestina adalah korban selama bentrokan. Mereka menghirup gas air mata, kena peluru karet dan amunisi dari pasukan Israel. "Apa yang laporan ini titik beratkan adalah kebijakan bertahun-tahun Israel hanya membuat rasa kebebasan dari hukum warga Israel lebih meningkat, mereka berpikir bisa melakukan apa pun tanpa membayar risikonya," kata pengacara dan mantan penasihat Palestine Liberation Organization.

Ia menilai perlu sanksi terhadap Israel untuk menahan dari pelanggaran HAM ini. Sementara korban jiwa meningkat, kerusakan terhadap properti turun dibandingkan tahun 2014. Jumlah kerusakan, pencurian dan penebangan pohon pada 2015 lebih tinggi sejak 2006.

"Jelas bahwa aksi Israel, seperi membunuh, menghancurkan dan memenjarakan anak, cocok dengan aksi impuniti oleh pemukim untuk meneror warga Palestina," kata Buttu, dikutip Aljazirah.

Pada akhir 2015, lebih dari 6.000 warga Palestina dipenjara karena pelanggaran keamanan. Angka ini tertinggi sejak 2010. Lebih dari 420 anak juga ditahan, termasuk enam di penahanan administratif, tanpa tuduhan atau pengadilan. Sebagian besar ditahan karena melempar batu.

Laporan juga mendokumentasikan praktik Israel di area C Tepi Barat dan Yerusalem. Area C ini hampir 60 persennya Tepi Barat. Kebijakan Israel di sana memaksakan lingkungan yang melemahkan keberadaan warga Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement