Kamis 16 Jun 2016 07:21 WIB

Sejarah Hari Ini: Tsunami Besar Landa Jepang, 20 Ribu Orang Tewas dan Hilang

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
tsunami/ilustrasi
Imre Nagy

Imre Nagy, seorang mantan perdana menteri Hungaria, sekaligus pemimpin pemberontakan kekuasaan Uni Soviet itu dieksekusi mati pada 16 Juni 1958. Ia digantung karena dianggap berkhianat oleh otoritas komunis.

Nagy yang menjadi perdana menteri pada 1953 diangkat oleh penguasa komunis Hungaria. Namun, setelah berkuasa, ia memberlakukan serangkaian reformasi liberal dan menentang Uni Soviet yang mencoba mengintervensi negara di Eropa Timur itu.

Atas hal yang dilakukannya, penguasa Komunis mencopot Nagy dari jabatan pada 1955. Ia kemudian juga dikeluarkan dari keanggotan Partai Komunis di tahun berikutnya.

Nagy saat itu mendapat dukungan dari banyak warga Hungaria. Serangkaian demonstrasi yang menyuarakan anti Soviet terjadi di Budapest. Aksi itu perlahan menjadi pemberontakan nasional.

Nagy bergabung dengan kelompok revolusi itu dan diangkat kembali menjadi Perdana Menteri Hungaria. Namun, Janos Kadar yang saat itu menjadi menteri membentuk tim perlawanan dan meminta Uni Soviet untuk campur tangan.

Pasukan Soviet kemudian secara besar-besaran meluncurkan serangan di Hungaria. Setidaknya ada 200 ribu tentara dan 2500 kendaraan tank yang dikerahkan.

Nagy saat itu berlindung di Kedutaaan Yugoslavia ditangkap oleh pihak Soviet, Ia kemudian diserahkan kepada rezim Janos dan dihukum mati.

Namun, setelah komunisme runtuh di Hungaria, jasad Nagy secara resmi dimakamkan kembali dengan penuh perhormatan. Setidaknya lebih dari 300 ribu orang di Hungaria memberi penghormatan terakhir dan mengantarkannya di peristirahatan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement