Jumat 17 Jun 2016 06:19 WIB

Warga Indonesia Berbagi Pengalaman Berpuasa di Australia

Berbuka puasa bersama di kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne

Tetapi ia mengaku berpuasa justru tidak menganggu jadwal ujiannya. Sebaliknya, Aulia mengaku bisa lebih fokus dan mendapat inspirasi saat berpuasa. "Pernah saat ujian berpuasa, lalu masuknya berbuka puasa, saya pun minum karena memang diperbolehkan. Yang paling saya kangenin, tentunya keluarga, biasanya dengan bapak saya suka pergi-pergi setelah shalat tarawih," ujar Aulia.

Jauh dari keluarga pun membuat Aulia harus lebih mandiri dalam menjalankan puasa. "Sekarang kalau sahur saya harus mempersiapkan sendiri, sebelum tidur siap-siap makanan untuk sahur esok harinya," katanya.

Bagi para pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang berpuasa, acara berbuka puasa bersama menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu, meski tidak terlalu sering digelar. Beberapa masjid, khususnya masjid komunitas Muslim di Indonesia biasanya mengadakan acara berbuka puasa bersama di akhir pekan.

Di saat seperti inilah, mereka bisa melepas rasa rindu dengan kehangatan kebersamaan, selain tentunya santapan nusantara khas berbuka puasa. "Saya paling kangen dengan beduk sebenarnya. Juga kalau di Indonesia, sahur itu ada yang membangunkan, sementara sahur disini harus mempersiapkan sendiri, buka sendiri, masak sendiri, menikmati sendiri," kata Dorsi Desongpa, mahasiswi asal Padang yang sedang mengambil Master of Education di Monash University.

Tetapi yang dirasakan Dorsi dari kenikmatan bulan Ramadhan di Australia justru saat menjalankan shalat tarawih. "Saya lebih senang shalat tarawih di Australia, kalau di Indonesia, maaf ya kalau salah bicara, shalatnya seperti ngebut dan kadang ada niat yang berbeda. Kalau di Australia, susah cari masjid disini, perjuangannya itu nikmat sekali," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/warga-indonesia-berbagi-pengalaman-puasa/7513936
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement