Senin 27 Jun 2016 06:43 WIB

Sejarah Hari Ini: Ebola Menghantam Sudan

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Pemakaman korban virus Ebola
Foto: nycrpd.org
Jamest Smithson

Seorang ilmuwan asal Inggris, James Smithson meninggal pada 27 Juni 1929 di Genoa, Italia. Ia menutup usia setelah menderita sakit yang cukup lama.

Satu hal yang cukup aneh adalah, Smithson wafat dengan meninggalkan sebuah catatan kaki yang membingungkan. Catatan yang dianggap sebagai wasiat ini berisi bahwa seluruh kekayaannya akan digunakan untuk mendirikan lembaga ilmu pengetahuan di Washington, Amerika Serikat (AS).

Warisan ini dikatakan cukup unik karena Smithson memilih AS sebagai tempat untuk mendirikan lembaga yang ia beri nama dengan Smithsonian itu. Selama hidupnya, ia tidak pernah sekalipun datang ke Negeri Paman Sam tersebut.

Smithson mulai diakui sebagai ilmuwan sejak usia 22 tahun. Di umur tersebut, ia menerbitkan berbagai makalah mengenai geologi, komposisi mineral, dan kimia.

Pada 1802, ia juga membuat penelitian ilmiah yang populer dengan membuktikan bahwa karbonat seng merupakan mineral karbonat sebenarnya. Salah satu dari karbonat seng itu kemudian dinamakan dengan Smithsonite, sebagai bentuk penghormatan bagi Smithson.

http://cms.republika.co.id/news/serial_news_create

Dengan peninggalannya yang unik, Kongres AS secara resmi menerima warisan Smithson. Sebagai bentuk apresiasi dari negara itu, Presiden Andrew Jackson mengutus diplomat Richard Rush ke Inggris untuk memberikan hadiah. Diantaranya berupa emas yang setara dengan koleksi mineral miliknya.

Pada hari ini, peninggalan Smithson di AS menjadi 19 museum. Diantaranya adalah Museum Nasional tentang Sejarah dan Budaya Afrika AS. Kemudian terdapat sembilan pusat penelitian yang didirikan di beberapa wilayah negara bagian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement