Rabu 20 Jul 2016 09:49 WIB

Lebih dari 30 Korban Tewas Serangan di Nice Adalah Muslim

Truk yang dipakai dalam serangan di Nice, Prancis
Foto: AP
Truk yang dipakai dalam serangan di Nice, Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, NICE --  Kepala organisasi Islam di Nice mengungkapkan, lebih dari sepertiga korban serangan truk di Bastille Day adalah Muslim. Serangan dilakukan warga Prancis keturunan Tunisia Mohamed Lahouaiej Bouhlel.

"Pemakaman Muslim digelar bagi setidaknya 30 Muslim yang menjadi korban serangan Bastile, termasuk pria, wanita, dan anak-anak," ujar Kawthan Ben Salemi.

Jaksa Pracis yang menangani investigasi terorisme mengatakan, Selasa, total 84 korban tewas telah berhasil diidentifikasi. Jumlah warga Muslim yang menjadi korban kemungkinan lebih besar. Korban luka juga meningkat menjadi 308 orang.

Insiden ini terjadi setelah pergelaran kembang api. Sebuah truk kargo yang dikendarai Bouhlel melaju kencang menabraki orang-orang secara menyilang. Banyak korban baru saja hendak meninggalkan area pantai.

Nice merupakan destinasi bagi Muslim dari banyak negara, termasuk Senegal dan dari Afrika Barat yang berbahasa Prancis. Banyak juga komunitas Muslim dari Kepulauan Komoro.

Baca juga, Sopir Truk Teror Nice Adalah Warga Lokal Prancis. 

"Ini persoalan rumit bagi seluruh dunia, tetapi ini juga masalah pelik bagi komunitas Muslim yang khawatir akan tindak kekerasan," ujar Ben Salem. "Kami berharap ini akan memberikan pesan kepada seluruh dunia, aksi barbar menyasar seluruh dunia."

sumber : New York Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement