REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok dokter, Ahad (24/7) mengatakan, sebanyak empat rumah sakit (RS) dan bank darah di Aleppo, Suriah terkena serangan udara dalam 24 jam terakhir.
''Serangan itu menewaskan seorang bayi yang baru berusia dua hari di rumah sakit anak-anak di timur Aleppo,'' kata asosiasi dokter independen (IDA), kelompok dokter Suriah yang mendukung klinik-klinik di kota tersebut seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (25/7).
Suplai oksigen untuk bayi dihentikan setelah serangan di rumah sakit yang terjadi pada pukul 01.00 waktu setempat. Kemudian, kata IDA, serangan kedua kembali terjadi di rumah sakit.
"Para dokter hanya bisa berteriak pada rekan-rekan mereka untuk berlindung dan melindungi bayi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
IDA mengatakan empat rumah sakit yang terkena serangan adalah rumah sakit anak-anak, Al-Bayan, Al-Zahraa, dan Al-Daqaq. Tempat-tempat tersebut tidak dapat memberikan pelayanan menyusul meningkatnya serangan udara yang terjadi terhadap fasilitas kesehatan di Aleppo oleh pesawat tempur Suriah dan Rusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Suriah adalah tempat yang paling berbahaya bagi petugas kesehatan selama tahun lalu. Sebanyak 135 serangan terjadi terhadap fasilitas kesehatan dan pekerja selama 2015.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa rumah sakit telah rusak dan staf medis tewas di Kota Aleppo. Kemudian sebuah rumah sakit di kawasan Maadi timur diserang delapan hari lalu. Insiden ini melukai beberapa staf dan pasien di dalamnya.
Lebih dari 280 ribu orang tewas sejak konflik Suriah terjadi pada 2011, dan jutaan orang terpaksa melarikan diri.