Ahad 31 Jul 2016 01:20 WIB

Pascakudeta Gagal, Pemerintah Turki Lepaskan 758 Tentara Tawanan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Seorang pendukung Partai Rakyat Republik (CHP) Turki melambaikan tangan saat kampanye demokrasi di Taksim Square, Istanbul, Ahad, 24 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Petros Karadjias
Seorang pendukung Partai Rakyat Republik (CHP) Turki melambaikan tangan saat kampanye demokrasi di Taksim Square, Istanbul, Ahad, 24 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengumumkan pelepasan lebih dari 750 tentara yang sempat ditahan usai kudeta yang gagal beberapa waktu lalu. Hal itu menyusul keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan mencabut tuntutannya.

Berdasarkan kantor berita Reuters, 758 tentara itu dilepas usai menyampaikan testimoni. Setelah itu, pihak kejaksaan menilai penahanan mereka tak lagi dibutuhkan. Tetapi masih ada 231 tentara lagi yang dikabarkan ditahan.

Erdogan mengatakan pihak-pihak yang terlibat usaha kudeta terbilang memalukan. Ia merasa miris dengan usaha kudeta yang memecah belah negaranya, padahal negaranya berlandaskan demokrasi.

"Negara dan pemimpin mana pun yang tidak perduli dengan hidup warga Turki dan demokrasi maka bukan termasuk teman kami," katanya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, lebih dari 60 ribu orang telah merasakan akibat karena diduga berhubungan dengan usaha kudeta mulai dari diskorsing dan dipindahkan dari tempat kerjanya hingga ditawan. Setidaknya 237 orang tewas dan lebih dari 2100 orang terluka akibat usaha kudeta itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement