Selasa 06 Sep 2016 13:33 WIB

Sebut Obama 'Anak Wanita Jalang', Duterte Menyesal

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte
Foto: AP Photo/Bullit Marquez
Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku menyesal karena mengejek Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebagai anak wanita jalang atau 'son of bitch'.

Juru Bicara Presiden Filipina mengatakan, Duterte hanya menjawab pertanyaan tertentu yang ditanyakan reporter. "Namun kami menyesalkan malah dibesar-besarkan dan menjadi serangan personal kepada Presiden Amerika," katanya dilansir Philstar, Selasa, (6/9).

Duterte mengaku menyesal sebelum dia terbang ke Laos untuk menghadiri pertemuan regional. Ia sebenarnya sudah dijadwalkan untuk bertemu Obama secara terpisah. Namun, Obama jadi enggan bertemu dengan Duterte setelah dihina.

Akhirnya, kedua pihak, baik Obama dan Duterte, sepakat untuk membatalkan pertemuan di antara keduanya. Meskipun Duterte tak meminta maaf kepada Obama, namun dia terlihat menyesal.

Duterte menyebut Obama sebagai anak wanita jalang saat ditanya oleh reporter bagaimana ia akan menjelaskan kepada Presiden AS tentang izin pembunuhan di luar hukum bagi para penjual narkoba.

Baca juga, Duterte: Obama Harus Dengarkan Saya.

Lebih dari 2.000 tersangka penjual narkoba dan pengguna narkoba terbunuh sejak Duterte menyatakan perang terhadap narkoba.

Saat menjawab pertanyaan reporter tersebut, Duterte mengatakan, "Saya adalah presiden negara merdeka Filipina. Filipina sudah lama berhenti jadi koloni Amerika. Saya tak punya guru kecuali orang Filipina. Anda harus menghormati kami. Jangan melontarkan pertanyaan seenaknya saja. Anak wanita jalang, saya akan menyumpahimu di forum itu," katanya.

Bahkan Duterte menambahkan, "Siapa Obama yang berani melawan saya? Apalagi Filipina tak memperoleh permintaan maaf dari Amerika yang salah karena telah melakukan kolonisasi di Filipina," katanya.  Sebelumnya, Duterte pernah mengutuk Paus dan Sekjen PBB, Ban Ki Moon.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement