Kamis 22 Sep 2016 08:28 WIB

Sejarah Hari Ini: Pecahnya Perang Iran-Irak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Perang Iran-Irak pada 22 September 1980.
Foto:
Ilustrasi budak kulit hitam Amerika Serikat.

Pada 22 September 1862, Presiden Amerika Serikat (AS) Abraham Lincoln meresmikan Proklamasi Emansipasi. Peresmian ini ditandai dengan pembebasan lebih dari tiga juta budak kulit hitam di AS.

Ketika Perang Saudara pecah pada 1861, tak lama setelah pelantikan Lincoln sebagai Presiden AS ke-16, ia menyatakan perang bukan untuk mendukung perbudakan, melainkan untuk mempererat persatuan.

Ia tidak dengan segera meresmikan Proklamasi Anti-Perbudakan, meski menyakini perbudakan adalah hal yang menjijikkan. Sebaliknya, Lincoln memilih waktu yang tepat sampai ia memperoleh dukungan luas masyarakat.

Pada Juli 1862, Lincoln memberitahu kabinetnya ia akan meresmikan Proklamasi Emansipasi. Proklamasi ini akan membebaskan para budak dan meminta para pemilik budak tetap setia terhadap AS.

Pada 1 Januari 1863, Lincoln menyerukan perekrutan dan pembentukan unit militer kulit hitam. Diperkirakan 180 ribu orang Afrika-Amerika dilantik menjadi tentara Angkatan Darat dan 18 ribu lainnya bertugas di Angkatan Laut.

Proklamasi Emansipasi adalah perintah presiden, bukan hukum yang disahkan Kongres. Lincoln kemudian didorong memasukkan antiperbudakan ke Konstitusi AS.

Pada 1865, perbudakan dihapuskan di seluruh AS. Meski demikian, warga kulit hitam masih akan berjuang sebelum mereka benar-benar mendapatkan hak yang sama dengan warga kulit putih.

Dilansir dari History, tulisan tangan Lincoln yang menyusun Proklamasi Emansipasi hancur di kebakaran Chicago pada 1871. Versi asli dokumen Proklamasi Emansipasi kini disimpan di Arsip Nasional di Washington DC.

Selanjutnya: Serial Sitkom Friends Tayang Perdana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement