Senin 26 Sep 2016 15:50 WIB

Sandera Abu Sayyaf: Kami Kesakitan, Kami Disiksa, Kami Ingin Ditembak

Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto:

Mohd Rizuan asal Pahang diculik dengan empat orang lainnya Tayudin Anjut (45 tahun), Abd Rahim Summas (62 tahun), Mohd Zumadil Rahim (23 tahun) dan Fandy Bakran (26 tahun). Kapal tongkang mereka ditinggalkan kosong di perairan Dent Haven perbatasan dengan Filipina.

Mohd Ridzuan mengatakan, para sandera berada di hutan. Kadang mereka diberi makan, kadang hanya minum, itu pun air parit. "Jika ada makanan, itu pun hanya nasi sebagai ganjal perut," kata dia.

Mereka kadang dipukuli oleh senjata. Saat malam, mereka diikat. Mereka tidur di lantai dan saat hujan mereka basah kuyup. Saat ditanya ada berapa banyak penyendera di sana, ia mengatakan terlalu banyak untuk dihitung.

Awalnya, Ridzuan mengatakan penculiknya selalu menghubungi atasan para sandera. Tapi baru-baru ini pemilik kapal tidak menjawab teleponnya. Sehari sebelum permintaan tolong Ridzuan, Abu Rami mengatakan Abu Sayyaf meminta tebusan 100 juta peso untuk pembebasan sandera Malaysia.

Mereka juga dibagi dalam tiga kelompok. Komisioner kepolisian Sabah Abdul Rashid Harun menolak berkomentar soal sandera. Ia hanya mengatakan masih menunggu perkembangan.

Wakil Menteri Dalam Negeri Jazlan Mohamed mengatakan ia akan mengintensifkan komunikasi dan negosiasi dengan para penculik. Keluarga para sandera dijauhkan dari media. Satu-satunya pernyataan yang mereka keluarkan hanya harapan agar mereka kembali pulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement