Selasa 25 Oct 2016 21:05 WIB

Brand Pakaian Ternama Pekerjakan Pengungsi Anak Secara Ilegal

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Anak Suriah di pengungsian
Foto: istimewa
Anak Suriah di pengungsian

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anak-anak pengungsian Suriah membuat pakaian untuk warga Inggris. Hal ini diketahui dari sebuah penyelidikan samaran yang dilakukan BBC disejumlah pabrik di Turki.

Menurut hasil penyelidikan, anak-anak pengungsi Suriah ini bekerja untuk sebuah brand fesyen ternama Marks and Spencer dan Asos. Penyelidikan juga menenumkan bahwa para pengungsi dipekerjakan secara ilegal untuk brand Zara dan jins Mango.

Dari penyelidikan ini ditemukan tujuh anak-anak pengungsi Suriah yang bekerja di salah satu pabrik utama //Marks and Spencer// dengan bayaran yang jauh dari standar minimum per jam. Pekerja termuda diketahui berusia sekitar 15 tahun dan bekerja lebih dari 12 jam sehari.

Laporan tersebut menybut anak-anak ini dipekerjakan melalui perantara yang membayar mereka secara tunai di jalanan. Salah seorang pengungsi mengungkapkan perlakuan buruk yang mereka dapatkan selama bekerja.

”Jika terjadi sesuatu kepada orang Suriah, mereka akan membuang anak-anak itu seperti sepotong kain,” dikutip ITV, Senin (24/10).

Menanggapi hal ini, sejumlah brand ternama ini mengaku sangat mengawasi rantai pasok dan tidak mentolerir eksploitasi anak-anak pengungsi. Sementara itu, para pengecer Inggris membantah tuduhan tersebut. Mereka mengaku tidak menemukan satu orang anak pengungsi Suriah pun yang bekerja dalam rantai pasok mereka di Turki.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement