Senin 14 Nov 2016 07:28 WIB

Gempa dan Tsunami, PM Selandia Baru Batalkan Kunjungan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Indira Rezkisari
Warga melihat kerusakan akibat gempa di sepanjang jalan dekat Kota Ward, selatan Blenheim, di bagian selatan Pulau Selandia Baru, Senin (14/11).
Foto: Reuters
Warga melihat kerusakan akibat gempa di sepanjang jalan dekat Kota Ward, selatan Blenheim, di bagian selatan Pulau Selandia Baru, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, membatalkan rencana kunjungan ke Argentina lantaran bencana yang menimpa negaranya. Demikian dilansir Business Times.

Pada Ahad (13/11) sekitar pukul 18.02 WIB, gempa bumi tektonik mengguncang wilayah utara Canterbury, Selandia Baru. Kekuatan guncangan mencapai 7,8 magnitudo menurut perhitungan United States Geological Survei (USGS). Ada tujuh kali gempa susulan hingga pukul 20.00 WIB kemarin. Otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan tsunami.

“Situasi mmasih belum pasti dan kita belum juga tahu seberapa luas kerusakan (akibat gempa),” kata John Key seperti dikutip, Senin (14/11). “Saya percaya, akan lebih baik bila saya tetap di Selandia Baru dalam beberapa hari ke depan. Untuk terus mendampingi dan mendukung (penanganan bencana),” lanjutnya.

Dia juga menyebut sudah mengontak Presiden Argentina. Namun, PM Selandia Baru itu memastikan akan tetap hadir dalam pertemuan APEC di Lima, Peru, pada 19 November mendatang.

Menurut data terkini, sebanyak dua orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi. Sementara itu, ratusan penduduk lari ke daerah yang berbukit untuk menghindari tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement