Senin 21 Nov 2016 20:00 WIB

Bom Bunuh Diri Meledak di Masjid, 21 Jamaah Tewas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Noda darah terlihat usai ledakan bom bunuh diri.
Foto: AP Photo/Karim Kadim
Noda darah terlihat usai ledakan bom bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Serangan bom bunuh diri mengguncang sebuah masjid milik syiah di Ibu Kota Kabul, Afghanistan, Senin (21/11). Kementerian dalam negeri melaporkan sedikitnya 21 orang tewas.

Ledakan tepatnya terjadi di masjid Baqer-ul-uloom di area Darul Amen. Kepala kepolisian Kabul, Abdul Rahman Rahimi mengatakan pada Aljazirah sejumlah orang dilaporkan terluka serius.

Reuters mengutip kepala departemen investigasi kriminal Kabul, Fraidoon Obaidi menyebutkan 35 orang terluka. Belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut.

Sejumlah kendaraan milik kepolisian dikerahkan untuk melarikan korban luka ke rumah sakit. Diperkirakan korban tewas akan bertambah.

Rahimi menjelaskan masjid tersebut sedang ramai oleh jamaah yang berkumpul untuk upacara Arbain Syiah. Perayaan ini dilakukan 40 hari setelah festival Asyura.

Arbain menandakan berakhirnya periode berkabung atas Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad yang dibunuh pada 680. Festival Asyura digelar untuk memperingati momen tersebut.

Acara ini biasanya dilakukan oleh komunitas syiah yang merupakan minoritas di Afganistan. Serangan melawan syiah di masjid-masjid sebelumnya sudah sering terjadi.

Peristiwa terakhir terjadi saat perayaan Asyura yang menewaskan 14 orang. Pada Juli lalu, lebih dari 80 orang tewas dalam serangan pada demonstrasi oleh minoritas Syiah Hazara. Insiden ini diklaim ISIS.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement