Jumat 30 Dec 2016 00:03 WIB

Sembilan Peristiwa Menggemparkan Dunia Sepanjang 2016 (Bagian 1)

Pengemudi taksi mengibarkan bendera Inggris usai keluar keputusan jajak pendapat yang menyebut Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.
Foto:
Presiden Brasil Dilma Rousseff dipeluk mantan menteri Aldo Rebelo setelah menyampaikan pidato kepada pendukung di kediaman resmi Istana Alvorada di Brasilia, Brazil, Rabu, 31 Agustus 2016. Pidato itu yang pertama setelah ia dilengserkan senat.

4. Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Roussef, 31 Agustus 2016

Presiden perempuan pertama di Brasil, Dilma Rousseff (68 tahun) dipecat oleh Senat lewat pemungutan suara. Sebanyak 61 senator mendukung pemecatan dan 20 senator menolak.

Dilma dipecat oleh Senat karena dinilai bersalah memanipulasi anggaran nasional. Ia dituduh menggunakan uang dari bank-bank pemerintah pada 2014 untuk menutupi defisit pengeluaran publik. Hal itu dianggap sebagai penyebab Brasil masuk ke dalam resesi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Sebelumnya senator Brasil telah selesai meminta keterangan Rousseff dalam pengadilan pemakzulan, Senin (29/8). Rousseff membuka sesi dengan sambutan selama 30 menit mempertahankan apa yang dia lakukan. Dia lantas duduk dan menjawab pertanyaan para legislator selama lebih dari 14 jam. Sesi tersebut berakhir sebelum tengah malam.

Dilma menolak tuduhan dan mengatakan dia harus membuat pilihan sulit mengenai anggaran di tengah menurunnya pendapatan pemerintah. Rousseff menjadi pemimpin Brasil pertama yang diberhentikan dari jabatannya. Sebelumnya pada 1992, Presiden Fernando Collor de Mello mengundurkan diri sebelum sempat dimakzulkan dalam kasus korupsi.

Dikutip dari The Guardian, menurut hukum Brasil, seorang presiden dapat dipecat oleh Senat bila tercapai kuorum dua pertiga. Dengan hasil pemungutan suara, Dilma pun resmi dipecat dan langsung digantikan oleh Wakil Presiden Michel Temer.

sumber : Arsip Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement