Jumat 30 Dec 2016 00:03 WIB

Sembilan Peristiwa Menggemparkan Dunia Sepanjang 2016 (Bagian 1)

Pengemudi taksi mengibarkan bendera Inggris usai keluar keputusan jajak pendapat yang menyebut Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.
Foto:
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (kiri) dan Komandan Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia (FARC) Timoleon Jimenez (kanan) berjabat tangan saat menandatangani perjanjian damai di Havana, Kuba, Kamis, 23 Juni 2016. Di tengah adalah Presiden Kuba Raul Cas

5. Kolombia-FARC Resmi Berdamai, 27 September 2016

Kesepakatan damai bersejarah Kolombia akhirnya ditandatangani secara resmi, Senin (27/9). Kesepakatan antara pemerintah dan gerakan oposisi terbesar Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (Revolutionary Armed Forces of Colombia/FARC) menandai berakhirnya perang saudara berusia lima dekade.

Presiden Juan Manuel Santos dan pemimpin FARC Rodrigo Londono menandatangani kesepakatan setebal 297 halaman dalam upacara khusus. Momen bersejarah itu disaksikan oleh 2.500 perwakilan asing dan tamu khusus.

Tampak hadir Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Momen ini diliputi haru. Banyak orang menangis saat kedua pemimpin berjabat tangan di podium.

Tak lama lima pesawat jet terbang membentuk formasi dan mengeluarkan asap warna bendera Kolombia. Perayaan ini juga dibarengi dengan mengheningkan cipta untuk para korban perang. Sebanyak 50 bendera dikibarkan.

Semua orang yang hadir menggunakan pakaian putih sebagai simbol perdamaian. "Viva Kolombia," teriak Ban diakhir pidatonya menyambut kesepakatan damai. Perang saudara ini telah menewaskan lebih dari 220 ribu orang dan lebih dari delapan juta orang mengungsi.

Baca: Sembilan Peristiwa Menggemparkan Dunia Sepanjang 2016 (Bagian 2-Habis)

sumber : Arsip Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement