Rabu 04 Jan 2017 04:44 WIB

Terduga Penyerangan Kelab Malam Turki Berasal dari Kyrgyzstan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Seorang perempuan yang terluka dibawa menuju ambulans dari klub malam tempat serangan penembakan terjadi di pesta perayaan Tahun Baru di Istanbul, Turki, pada 1 Januari 2017.
Foto: Murat Ergin/Ihlas News Agency via REUTERS
Seorang perempuan yang terluka dibawa menuju ambulans dari klub malam tempat serangan penembakan terjadi di pesta perayaan Tahun Baru di Istanbul, Turki, pada 1 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Terduga pelaku penyerangan sebuah kelab malam di Istanbul Turki teridentifikasi sebagai pria asal Kyrgyzstan berusia 28 tahun.

Berdasarkan laporan media, terduga masuk ke Turki pada November 2016 lau dan berdiam di pusat kota Konya. Namun, Otoritas Istanbul tidak mempublikasikan identitas terduga pelaku tersebut. Kepolisian Turki juga membantah informasi paspor Kyrgyz yang beredar di media merupakan milik terduga pelaku, demikian dilansir The Telegraph, Selasa (3/1).

Badan Keamanan Kyrgyzstan pada Selasa (3/1) mengatakan pihaknya tengah mengecek laporan warga Kyrgyz yang terlibat dalam serangan malam tahun baru di Turki. Pihak Kyrgyzstan juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Turki.

Pelaku penyerangan kelab malam Reina di Istanbul menembak 39 orang pada Ahad (1/1) lalu. CNN Turki menyatakan pelaku diyakini merupakan warga Kyrgyzstan. Namun, pihak keamanan Kyrgyzstan tak memberi penjelasan detail tentang hal itu.

Lembaga penyiaran Pemerintah Turki, TV Anadolu, pada Selasa (3/1) menyiarkan video singkat swavideo terduga penyerangan kelab Reina. Video itu menunjukkan lelaki dalam video terus merekam wajahnya sambil berjalan di sekitar Taksim Square. Taksim Square merupakan salah satu titik yang terkenal di kalangan wisatawan.

Belum jelas apakah swavideo itu diambil setelah atau sebelum malam pergantian tahun 2016 ke 2017. Bagaimana swavideo itu bisa diperoleh masih belum jelas. Otoritas Turki sudah menahan belasan orang terkait serangan di kelab Reina, Istanbul saat malam pergantian tahun itu, termasuk dua warga asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement