Rabu 18 Jan 2017 08:44 WIB

Muak dengan Penjajahan Israel, Ini Surat Warga Palestina untuk Trump

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto:
Presiden AS terpilih, Donald Trump

Sebaliknya, Israel terus mencuri lahan Palestina dengan berbagai cara. Israel memenjarakan mereka yang menolak. Amro mengatakan, padahal semua itu adalah pelanggaran berat di tanah Amerika.

Penduduk Palestina yang hanya 20 persen populasinya dari Israel menderita diskriminasi sistematis yang terus meluas. Hak-hak mereka dipreteli satu per satu.

Di akhir suratnya, Amro membandingkan hidup Palestina dan AS. "Di sana orang-orang hidup dalam komunitas beragam, banyak yang mengabdikan diri mereka bekerja untuk HAM dan kesetaraan, tapi kebijakan membuat mereka bebas," kata Amro.

Ia mengaku terinspirasi setelah membaca kisah-kisah Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, dan Martin Luther King Jr. Cerita mereka membuat Amro ingin mengabdikan dirinya menggunakan metode nonkekerasan untuk memperjuangkan hak Palestina.

Amro juga tidak lupa mencantumkan dukungan AS terhadap Israel baru-baru ini. Sebanyak 38 miliar dolar AS digelontorkan begitu saja untuk bantuan militer. "AS menyeru kami melakukan protes damai, seperti yang selama ini kami lakukan. Tapi saat Israel melakukannya dengan kekerasan, AS tidak melakukan apa pun untuk kami," kata Amro.

Ia menegaskan, Palestina tidak menginginkan apa pun selain hidup bebas dan bermartabat. Agar bisa sekolah, bekerja dan melakukan apa pun tanpa larangan dan hambatan. Penduduk Palestina hanya ingin membesarkan anak mereka dan memberi masa depan yang sejahtera.

Amro memperingatkan jika Trump ingin membuat perkembangan untuk perdamaian wilayah. Maka AS harus memulainya dengan memperlakukan Palestina sama rata dengan Israel. AS harus mulai menekan Israel untuk menghormati hak warga Palestina.

"Itu adalah prinsip mendasar di negara besar Anda, semua orang sama rata. Kami juga menginginkannya sebagai fakta, bukan fiksi," kata Amro mengakhiri suratnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement