Senin 23 Jan 2017 11:40 WIB

Sejarah Hari Ini: Gempa Paling Mematikan di Dunia Terjadi di Cina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto:

Inggris telah mengizinkan penjualan senjata ke Afrika Selatan dalam Konferensi Commonwealth di Singapura, 23 Januari 1971. Kompromi yang ditulis dalam Deklarasi Prinsip Commonwealth itu dilakukan di tengah embargo PBB terkait penjualan senjata.

Rancangan asli deklarasi prinsip yang diajukan Zambia sebenarnya memaksa Inggris untuk melakukan kewajiban moral dan menjauhi negara persemakmuran dari diskriminasi. Namun rancangan terakhir yang disepakati 31 negara anggota justru menunjukkan diskriminasi ras dan seluruh anggota harus patuh pada pandangan Perdana Menteri Inggris.

"Ketika kita sudah memiliki PBB yang besar, saya melihat tidak ada gunanya membangun PBB yang kecil," kata Edward Heath, Perdana Menteri Inggris, dikutip BBC.

Meski telah menandatangani deklarasi prinsip itu, Presiden Kaunda dari Zambia tetap mengatakan negaranya akan membalas kekuatan yang menjual senjata ke Afrika Selatan.

"Ini adalah awal dari pertarungan panjang," kata dia.

Negara-negara di Afrika menentang penjualan senjata karena mereka merasa hal itu akan memperkuat kebijakan apartheid. Mereka juga takut negara Asosiasi Persemakmuran akan pecah dan Inggris mendapat dukungan dari Australia dan Kanada.

Pada akhirnya pemerintah Afrika Selatan tidak membuat pesanan senjata. Pada 1977 Dewan Keamanan PBB menegaskan sikap mereka untuk melakukan embargo penjualan senjata ke Afrika Selatan.

Embargo senjata PBB dicabut pada Mei 1994, tak lama setelah Nelson Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.

 

South African National Defence Force) soldiers parade on the streets near the Union Buildings, where the body of former South African President Nelson Mandela will lie in state, in Pretoria December 12, 2013. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement