Selasa 07 Feb 2017 02:18 WIB

Myanmar Sangkal Militernya Terlibat Kejahatan Kemanusiaan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rohingya
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Myanmar terus menyangkal jika tentaranya melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Rohingya. Padahal beradasarkan laporan PBB tentara Myanmar memang melakukan pemusnahan suku Rohingya.

Pejabat HAM PBB mengatakan, tentara Myanmar memang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan beramai-ramai kepada suku Rohingya di Rakhine State. Ini merupakan penerapan kebijakan teror di Rakhine State beberapa bulan ini.

"Ketika Bangladesh menyebut Myanmar melakukan kekejaman ini, wakil dari Myanmar tak setuju dengan pernyataan Bangladesh dan terus menyagkal kebenaran," kata penasehat politik Perdana Menteri Sheikh Hasina,  H.T. Imam, seperti dilaporkan Reuters, Senin, (6/2).

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia untuk PBB Zeid Ra'ad al-Hussein mengatakan, Suu Kyi telah mengetahui laporan PBB yang isinya mengerikan itu. Namun ia tak melakukan pembelaan atau penolakan. Selama ini Suu Kyi juga sering dikritik oleh barat karena diam saja mengetahui penindasan dan pemusnahan terhadap etnis Rohingya.

Wakil Direktur Kementerian  Luar Negeri Aye Aye Soe mengatakan, Myanmar akan menyelidiki temuan PBB secara serius.Namun dia menambahkan bahwa negaranya telah menjadi korban dari disinformasi, kesalahan informasi, dan berita palsu. Ini membuat masyarakat internasional memojokkan mereka.

"Kami tak tahu kalau tuduhan ini benar. Kalau memang benar kami akan melakukan aksi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement