Kamis 09 Mar 2017 08:23 WIB

Badak Putih di Kebun Binatang Prancis Dibunuh

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Badak putih yang ditembak di kebun binatang Prancis.
Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Badak putih yang ditembak di kebun binatang Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan putih berumur empat tahun di Kebun Binatang Thoiry, Prancis tewas dibunuh. Badak bernama Vince tewas dengan tembakan dikepala dan satu cula hilang dicuri. Deputi Direktur International Rhino Foundation CeCe Sieffert mengatakan, insiden ini adalah yang pertama terjadi pada badak di kebun binatang.

''Saya agak kaget mengetahui hal ini. Tapi ini sinyal krisis,'' kata Sieffert seperti dikutip Live Science, Selasa (7/3).

Pencurian cula badak sudah berlangsung lama dan belakangan makin mengkhawatirkan. Menurut Sieffert, saat ini para pemburu cula badak mulai membidik kebun binatang. Para pemburu yang dimaksud Sieffert bukanlah pemburu amatiran atau oportunis, tapi pemburu cula profesional.

Pasar utama cula badak adalah Cina dan Vietnam. Para pembelinya pun lebih banyak terdorong sugesti mitos dibanding medis. Sebab cula badak hanya tersusun atas keratin, zat yang sama pada kuku dan rambut. Alasan lain perburuan cula badak adalah karena status sosial. Entah bagaimana, pemilik cula badak dinilai punya status tinggi.

''Harga cula yang melambung ini yang jadi pemicu perburuan cula badak,'' ujartSieffert.

Laporan terbaru konsorsium konservasi menyebut pada 2006, 60 persen perburuan cula badak terjadi di Afrika. Pada 2015, setidaknya ada 1.342 ekor badak termasuk badak hitam dan badak putih yang dibutuh sepanjang tahun itu saja.

Persoalannya saat ini, perburuan kian menggila dan mengancam spesies badak yang tersisa. Pada 2015, tersisa sekitar 20 ribu ekor sub spesies badak putih (Ceratotherium simum simum) yang hidup di Afrika. Sementara itu, sub spesies badak putih lainnya (Ceratotherium simum cottoni) yang masih hidup hanya tersisa tiga ekor di Ol Pejeta Conservancy, Kenya. Upaya inseminasi dilakukan agar kedua subspesies badak putih itu tetap ada.

Berdasarkan data International Rhino Foundation, empat spesies badak lainnya juga menghadapi tantangan serius. Badak hitam (Diceros bicornis) kini sudah masuk dalam kategori kritis dengan populasi hanya 5.042-5.455 ekor yang hidup liar. Jumlah itu sudah susut dari sekitar 65 ribu ekor pada 1970an.

Badan cula satu Rhinoceros unicornis yang hidup di India dan Nepal masuk dalam kategori rentan punah dengan populasi hanya 3.600 ekor di alam. Pun badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang sudah punah di Malaysia pada 2015 dan hanya tersisa kurang dari 100 ekor di Indonesia.

Sementara badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) juga ada dalam kategori kritis dan kini hanya bisa ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Indonesia. Hanya ada 60 ekor badak jawa yang hidup liar di alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement