REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri menggelar pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Selasa (4/4). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas krisis pengungsi Suriah dan peningkatan hubungan bilateral.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan usai pertemuan, Merkel memuji langkah Lebanon yang telah bersedia menampung sekitar satu juta rakyat Suriah.
"Anda bisa bayangkan dimensi beban ini bila dibandingkan dengan ukuran negara dan populasinya (Lebanon)," tutur Merkel seperti dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, Rabu (5/4).
Menurut Merkel Lebanon telah menunjukkan semangat kemanusiaan yang besar. "Saya ingin memberikan rasa hormat saya kepada warga Lebanon yang berani menerima pengungsi (Suriah) sebesar ini. Terlebih bila melihat situasi di dalam negeri Lebanon yang sedang rapuh dan sangat sulit. Ini tugas besar," ujarnya.
Hariri mengungkapkan, selain rakyat Suriah, Lebanon juga menampung warga Palestina. "Ada sekitar satu hingga 1,2 juta warga Suriah di Lebanon. Dan terdapat sekitar 500 ribu warga Palestina yang mengungsi," ungkapnya.
Banyaknya jumlah pengungsi yang memasuki Lebanon, menurut Hariri memberikan dampak tersendiri. Antara lain adalah menciptakan ketegangan di bidang perekonomian, infrastruktur negara, serta tatanan sosial.
Terkait hal tersebut, Merkel berjanji akan memberikan dana bantuan untuk Lebanon seperti sebelumnya. "Tahun lalu kami menyumbang sekitar 286 juta euro. Kami berupaya membantu Lebanon untuk melalui krisis ini," ucap Merkel.