Sabtu 06 May 2017 09:53 WIB

Capres Prancis Emmanuel Macron Jadi Korban Hacker

Kandidat presiden Prancis dari Partai National Front Marine Le Pen (kiri) dan Emmanuel Macron dari gerakan En Marche! Emmanuel Macron berpose sebelum memulai debat televisi terakhir di La Plaine-Saint-Denis, utara Paris, Rabu, 3 Mei 2017.
Foto: Eric Feferberg/Pool Photo via AP
Kandidat presiden Prancis dari Partai National Front Marine Le Pen (kiri) dan Emmanuel Macron dari gerakan En Marche! Emmanuel Macron berpose sebelum memulai debat televisi terakhir di La Plaine-Saint-Denis, utara Paris, Rabu, 3 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Jumat (5/5), ia menjadi target serangan hacker. Macron mengungkapkan hacker telah meretas jaringan komputernya dan berhasil mengakses akun email kampanyenya serta mempublikasikannya secara online dua hari menjelang pemilihan presiden Prancis, di mana ia dan pesaingnya Marine Le Pen akan memperebutkan suara pemilih.

Macron, yang memperpanjang keunggulannya dalam pemilihan pada hari Jumat (5/5), dipandang sebagai kandidat terdepan dalam pemilihan yang dianggap paling penting di Prancis dalam beberapa dasawarsa.

Sekitar sembilan gigabyte data yang berisi email kampanye Macron diposkan oleh pengguna bernama EMLEAKS ke Pastebin, sebuah situs berbagi dokumen yang memungkinkan pengguna internet memposting dokumen anonim. Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab untuk memposting data tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, gerakan politik yang digagas Macron, En Marche! mengkonfirmasi bahwa email kampanye Macron telah diretas. "En Marche telah menjadi korban peretasan," kata kelompok tersebut dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (5/5).

Seorang pejabat kementerian dalam negeri menolak berkomentar, mengutip peraturan Prancis yang melarang komentar apapun yang dapat mempengaruhi proses pemilihan.

Komisi pemilihan presiden Prancis mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka akan mengadakan pertemuan pada hari Sabtu (6/5) setelah kampanye Macron menginformasikannya tentang peretasan dan penerbitan data tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement