Email antara Volke dan mantan pasangannya ini menunjukkan hubungannya dengan Mayang begitu tak stabil. Dan pada Oktober 2014, hubungan ini memburuk ke titik di mana tetangga di blok apartemen Teneriffe mereka mendengar pertengkaran selama beberapa jam.
Terry Ryan juga mencatat kematian Mayang Prasetyo jelas merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), namun mengingat mereka tak banyak berinteraksi dengan jaringan pendukung lokal, ia tak bisa mengidentifikasi peluang intervensi yang terlewatkan.
Ia mengakui adanya KDRT dalam hubungan LGBTI dan kebutuhan bagi masyarakat untuk mengatasinya sehingga kisah seperti yang dialami Mayang Prasetyo tak kembali terjadi.
Penusukan dilakukan Volke
Hasil pemeriksaan mengungkap, Mayang Prasetyo sempat berteriak, memanggil Volke "bodoh" sekitar pukul 02.00 pagi pada 3 Oktober. Itulah terakhir kalinya tetangga atau kerabat melihat atau mendengar tentang Mayang Prasetyo hingga jenazahnya ditemukan oleh polisi lebih dari 36 jam kemudian. Beberapa potongan tubuhnya di antaranya ada dalam panci di lantai dapur dan lainnya terbungkus kantong sampah di mesin cuci.
Terry Ryan menyimpulkan Mayang Prasestyo ditikam oleh Volke dan tubuhnya dipotong-potong. Darahnya ditemukan di seluruh apartemen.
Terkadang selama pertengkaran atau serangan, Volke mengalami luka di tangannya yang ia obati dan perban di sebuah rumah sakit Brisbane, beberapa jam kemudian. Ia juga membeli berbagai barang dari supermarket terdekat, termasuk sarung tangan karet, pemutih, pisau daging, panci dan saringan.