REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Assegaf mengatakan Indonesia tidak perlu memutuskan hubungan baik dengan Qatar menyusul tudingan negara tersebut mendukung aksi terorisme.
"Saya kira itu tidak perlu. Karena bagaimanapun juga tuduhan ini belum tentu benar," kata dia, Senin (5/6).
Nurhayati mengingatkan Indonesia jangan sampai terjebak dalam konflik yang melibatkan Arab Saudi dan Qatar. Kementerian Luar Negeri juga tidak perlu mengeluarkan peringatan bepergian (travel advice) atau larangan bepergian (travel warning) ke Qatar.
Sejauh ini, dia menyatakan, konflik di Kawasan Timur Tengah belum gawat dan sebatas ketegangan politik saja. Dia pun menyayangkan Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memutuskan hubungan diiplomatik dengan Qatar.
Sebagai negara berpenduduk Islam, keempat negara seharusnya menjaga silaturahim. "Seharusnya mereka juga tidak saling tuduh-menuduh," kata dia.
Nurhayati juga mendorong Indonesia memainkan politik bebas aktif dengan cara memediasi keempat negara. Indonesia harus memosisikan sebagai negara netral yang tidak berpihak ke salah satu kubu.
"Apalagi Indonesia memiliki hubungan psikologis dengan negara-negara Timur Tengah. Peran kita sangat strategis untuk membuat mereka kembali berdamai," kata dia.