Selasa 06 Jun 2017 18:50 WIB

AS Redakan Ketegangan Qatar dan Negara-negara Arab

Rep: Puti Almas/ Red: Agus Yulianto
Amerika disebut akan meredakan keteganan Arab Saudi dan Qatar (Ilustrasi)
Foto: AP/Andrew Harnik
Amerika disebut akan meredakan keteganan Arab Saudi dan Qatar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) disebut akan mencoba meredakan ketegangan antara Qatar dan Arab Saudi. Menurut negara adidaya itu, krisis diplomatik yang terjadi dapat membahayakan kepentingan banyak pihak. Salah satunya adalah kepentingan militer dan diplomatik bagi Negeri Paman Sam.

Selama ini, Qatar menjalin kerja sama dengan AS dalam banyak bidang, termasuk keamanan. Negara itu menjadi tuan rumah pangkalan udara terbesar AS di Timur Tengah, yang tepatnya berlokasi di Al Udeid.

Dari sana, AS saat ini kerap meluncurkan serangan terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Karena itu, blokade yang dilakukan Arab Saudi dan tiga negara lainnya terhadap Qatar dinilai hanya menimbulkan kerugian, termasuk dalam hal lainnya.

Pada Senin (5/6) lalu, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) membuat keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.  Keempat negara itu menilai bahwa Qatar merusak dan memperburuk stabilitas di Timur Tengah.

Qatar dituding telah mendukung kelompok teroris, termasuk Ikhwanul Muslimin. Negara itu disebut juga mendanai, merangkul terorisme, ektremisme, serta organisasi sektarian yang dianggap berbahaya untuk keamanan nasional masing-masing tersebut, serta keseluruhan kawasan.

Beberapa pejabat AS mengatakan, tidak mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya menyebabkan keputusan empat negara itu dilakukan. Termasuk dengan menyusulnya tiga negara lain yang mengikuti langkah untuk memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, yaitu Yaman, Maladewa, dan Libya, namun untuk pemerintah bagian timur negara itu.

Gedung Putih kemudian menyatakan, berkomitmen untuk meredakan ketegangan antara negara-negara Teluk Arab. Rekonsiliasi disebut diperlukan, terlebih dahulu antara Arab Saudi dan Qatar.

"AS akan mengirim seorang perwakilan jika diskusi antara negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (CCASG) berlangsung membahas masalah ini," ujar seorang pejabat AS yang dalam kondisi anonimitas dilansir The Independent, Selasa (6/6).

CCASG beranggotakan enam negara yaitu Arab Saudi, Kuwait, UEA, Qatar, Bahrain, dan Oman. Adanya konflik yang terjadi kali ini dinilai membuat organisasi tersebut berantakan dan sangat mungkin menimbulkan kerugian secara ekonomi.

Dengan pemutusan hubungan diplomatik, Arab Saudi saat ini telah menutup perbatasan antara negara itu dan Qatar. Jalur transportasi melalui darat, laut dan udara juga akan ditutup.

Sementara UEA memberi para diplomat Qatar waktu selama 48 jam untuk meninggalkan negaranya. Saat ini, Mesir juga dilaporkan telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat-pesawat milik Qatar.

Mantan duta besar AS untuk UEA, sekaligus presiden Institut Negara Teluk Arab di Washington, Marcella Wahba mengatakan AS pasti akan menggunakan pengaruhnya untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Namun, hal itu akan dilakukan secara diam-diam karena pertimbangan berbagai hal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement