Kamis 08 Jun 2017 08:56 WIB

Kisah Muslim Filipina yang Selamatkan 64 Warga Kristen dari Eksekusi

Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.
Foto: dok Dompet Dhuafa
Para penguingsi di Marawi, Filipina Selatan

Lucman menuturkan, mereka harus mengungsi, karena stok bahan makanan sudah semakin menipis. Ia menggambarkan bagaimana situasi pusat kota yang hancur dan jasad bergeletakan di jalanan. "Saya hampir muntah saat berjalan," ujarnya yang memperkirakan jumlah jasad mencapai 100 orang.

Pemerintah menyebut jumlah korban tewas akibat serangan kelompok Maute ini lebih dari 100 orang. Mereka di antaranya 120 militan, 38 personel pasukan keamanan dan 20 warga sipil. 

Kisah tentang warga Muslim yang menyelamatkan penduduk Kristen di Marawi juga diamini oleh uskup setempat. Seorang pemimpin Muslim setempat kemudian mempertaruhkan nyawanya sendiri dengan menyembunyikan puluhan warga Kristen di sebuah tempat penggilingan padi. 

"Dia memberi tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan, melafalkan doa, memakai hijab, dan bagaimana mengatakan assalamu alaikum," ujar Uskup Kota Marawi, Edwin de la Pena seperti dikutip the Guardian.

Menurut de la Pena, rencana itu cukup berhasil, namun ada beberapa orang yang tampaknya tidak beruntung. "Ketika ditanya apakah mereka umat Kristen, mereka menjawab ya dengan mudah. Jadi mereka ditarik keluar. Dan kami baru saja mendengar bahwa mereka telah dibunuh dan dibuang ke jurang," ungkap dia.

Warga Marawi di Pulau Mindanao, Filipina, sangat dikejutkan dengan adanya kelompok pendukung ISIS yang mengambil kendali kota. Kelompok ini bahkan membakar sebuah gereja katedral dan membiarkan mayat warga Kristen tergeletak di dalamnya.

Kisah-kisah pertumpahan darah sektarian yang brutal ini kini telah bergejolak di Filipina. Negara ini terasa seperti berada di tepi jurang, yang didorong ke sana kemari oleh kantong-kantong militansi di selatan dan oleh seorang presiden yang condong ke arah kekerasan.

Pemerintah Filipina mengatakan, Maute adalah sebuah kelompok kriminal setempat yang berubah jadi kelompok milisi Islam. Kelompok ini diduga telah merencanakan serangan saat bulan suci Ramadhan, untuk mendapat simpati dari ISIS di Timur Tengah dan mendapatkan aliran dana dari kelompok teroris asing.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement