Ahad 25 Jun 2017 06:45 WIB

Demi Berhenti Merokok, Ibu di Australia Rantai Dirinya

Krystel bergantian merantai pergelangan kakinya tiap beberapa hari sekali untuk menghindari memar.
Foto: ABC
Krystel bergantian merantai pergelangan kakinya tiap beberapa hari sekali untuk menghindari memar.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Seorang ibu di wilayah Sunshine Coast, Queensland, Australia, sangat ingin berhenti merokok. Untuk mendukung niatnya itu, ia merantai dirinya sendiri di kamar untuk mencegah akses terhadap rokok. Selama 11 hari terakhir, Krystel (meminta nama belakangnya tidak disebutkan) telah mengikat dirinya pada rantai panjang di kamar tidurnya.

Ia melakukan aksi pencegahan, meski sangat ekstrem, ini sambil tetap mempertahankan akses terhadap makanan dan kamar mandi. Perempuan berusia 34 tahun ini telah mengisap rokok selama 20 tahun, namun hasil pap smear (tes kesehatan leher rahim) terakhirnya yang tak normal menjadi katalisator bagi dirinya untuk mencoba menghentikan kebiasaan tersebut selamanya.

"Saya sempat berpikir untuk ditahan saja karena satu-satunya tempat di Australia yang bisa menghentikan Anda [merokok] adalah penjara," kata Krystel.

"Saya juga sampai berpikir untuk menjalani perawatan intensif selama seminggu, membuang saya di hutan dengan makanan kaleng dan air dan biarkan saya berjalan kaki kembali ke rumah," tawanya.

"Jadi saya sempat memikirkan metode yang lebih buruk, tapi saya sampai pada kesimpulan mengikat rantai di sekitar pergelangan kaki dan membatasi pergerakan tak akan sia-sia," lanjutnya.

Wi-fi, buku mewarna, dan permainan teka-teki adalah beberapa barang yang membuat Krystel tetap teralihkan.
Wi-Fi, buku mewarna, dan permainan teka-teki adalah beberapa barang yang membuat Krystel tetap teralihkan.

ABC Sunshine Coast: Kylie Bartholomew

Periode terlama tanpa rokok

Krystel sebelumnya mencoba menghubungi layanan telepon Quitline (yang disediakan pemerintah Australia) dan tiba-tiba berhenti merokok, namun efek samping fisiknya terlalu merepotkan. "Tak hanya itu, cara saya memperlakukan orang saat saya mencoba berhenti, itulah yang membuat saya ingin merokok kembali," akunya.

Ia menuturkan, "Itu bukan sesuatu yang Anda pelajari dari pendidikan. Anda diajarkan tentang penyakit jantung, perubahan warna gigi ... tapi saya bisa bilang, jika orang mendekati saya, saya mungkin akan cari gara-gara."

Selama 11 hari terakhir, Krystel mengaku hanya mengisap satu batang rokok saat ia terlepas dari rantai dan pergi dari rumah. Meski demikian, ini adalah periode terpanjang dalam hidupnya tanpa merokok, dan ia bertekad untuk melanjutkan metode ekstremnya ini selama beberapa minggu lagi.

Krystel mengatakan, tanpa rokok ia tersadar betapa dirinya sungguh mengandalkan benda ini untuk menghadapi kehidupan sehari-hari. "Jujur saja, Saya menyadari bahwa saya tak tahu bagaimana memecahkan masalah ... dan itu adalah kejutan terbesar dalam hidup saya," sebutnya.

"Saya selalu berurusan dengan mereka [orang dan masalah] dengan sebatang rokok. Jika saya kesal dengan Anda, saya keluar dan merokok dan sekarang saya tak bisa melakukan itu,” kata Krystel.

"Saat ini saya merasa seperti palu dan saya berharap dalam beberapa minggu ke depan, saya belajar untuk menjadi kurang sensitif terhadap orang-orang yang, sekarang - saya pikir, tolol ,” ujarnya.

Ia menyambung, "Saya penasaran apakah seluruh hidup saya mungkin berbeda jika saya tak menoleransi begitu banyak."

Tak ada cara enak untuk berhenti

Krystel berencana untuk merantai dirinya di kamar tidur rumahnya di Sunshine Coast selama sekitar tiga minggu, dengan harapan setelah masa itu, ia akan melewati periode yang paling intens dari kecanduan. Ia memiliki setumpuk makanan kaleng dan siap saji, mainan teka-teki, Wi-Fi, microwave, tempat tidur, kamar mandi dan udara segar, sementara teman-temannya akan mampir secara berkala membawa makanan segar.

Ia mengakui, mengenakan rantai di pergelangan kakinya adalah tindakan ekstrem, namun dengan kenikmatan merokok sendiri, ia tak berhalusinasi tentang iming-iming nikotin yang kuat. "Itu benar-benar terasa seperti keluar dari bianglala yang bagus dengan cara yang salah, jika Anda tahu apa yang saya maksud. Tak ada cara bagus untuk keluar dari bianglala. Ada orang yang benar-benar tak bisa berhenti," pendapatnya.

Karl Kruszelnicki menjelaskan mengapa beberapa perokok menghentikan kecanduan dengan lebih mudah daripada yang lain. "Saya seorang perokok selama beberapa tahun tapi saya bisa berhenti dengan mudah," ungkapnya.

Krystel menaruh persediaan makanan di dekatnya, sementara teman-temannya mampir untuk membawa makanan segar.
Krystel menaruh persediaan makanan di dekatnya, sementara teman-temannya mampir untuk membawa makanan segar.

ABC Sunshine Coast: Kylie Bartholomew

Ia berujar, "Ketika saya mengisap nikotin, nikotin tak menciptakan reseptor nikotin ekstra di otak saya, namun pada sepertiga orang, mereka mulai merokok dan menciptakan reseptor nikotin tambahan yang harus diberi umpan. Dan itu benar-benar keberuntungan semata apakah Anda benar-benar kecanduan atau tidak. Bukannya Anda memiliki iman yang lemah, ini soal kecanduannya," kata Karl Kruszelnicki.

Setiap tahun, merokok membunuh sekitar 15.000 warga Australia dan menghabiskan biaya sosial dan ekonomi lebih dari 31 miliar dolar AS (atau setara Rp 310 triliun).

Dukungan begitu penting

Krystel mengatakan, dukungan dari orang-orang tercinta bagi mereka yang merasa susah berhenti merokok, sangatlah penting. "Artinya, tinggalkan mereka sendiri karena mereka akan mengajak anda ribut," tawanya.

"Jangan beri mereka rokok saat mereka memintanya ... santai saja dengan seseorang yang ingin dirantai, dan jangan menganggap mereka sinting,” ujarnya.

"Saya bisa menerkam siapa saja kapan pun."

Krystel mengatakan, ia tak yakin bagaimana masa depannya tanpa rokok. "Ketika saya berhenti merokok selama beberapa minggu, saya diberitahu bahwa saya seharusnya lebih bahagia," tuturnya.

"Saya tak yakin bagaimana jadinya ini. Saya belum bisa memahami kondisi bahagia tanpa rokok, saya belum pernah mengalaminya," kata Krystel.

"Saya tak sabar untuk merasakan perasaan yang sebenarnya lagi."

Diterbitkan Minggu 11 Juni 2017. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/2017-06-11/demi-berhenti-merokok-ibu-di-australia-ini-rantai-dirinya-di-k/8606934
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement