REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Washington Post melaporkan Badan Intelijen Pertahanan (DIA), mata-mata Pentagon, menilai bahwa Korea Utara dapat membuat rudal antarbenua (ICBM) yang berkemampuan nuklir pada tahun depan. Ini lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Namun beberapa analis yang mempelajari program rudal Korut tidak setuju dengan penilaian DIA. "DIA dan Korsel cenderung berada di ujung perkiraan mengenai program militer Korea Utara, dan itu bisa dimengerti, " kata salah satu pejabat AS, Selasa, (26/7).
Tak ada keraguan Korut bisa bergerak lebih jauh dan lebih cepat dalam upayanya mengembangkan ICBM yang andal. Namun masih ada keraguan apakah mereka akan melewati ambang batas tersebut dalam setahun.
Seorang pejabat AS yang paham mengenai ICBM mengatakan, Korut masih belum menunjukkan kemampuan untuk merancang dan membangun hulu ledak nuklir cukup kecil untuk diletakkan pada rudal jarak jauh. Apalagi cukup tangguh untuk bertahan dan masuk kembali ke atmosfer.
Pejabat AS lainnya mengatakan, meskipun Pyongyang mengembangkan ICBM yang bisa diterapkan dari campuran rudal Rusia kuno, hal itu akan menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Apalagi jika rezim Korut dipimpin Kim Jong Un memiliki kecenderungan bunuh diri.