Rabu 02 Aug 2017 01:50 WIB

Filipina Pantau Pembunuh Asal Moro Jelang Temu Kawasan

Gerilyawan MORO.
Foto: AP
Gerilyawan MORO.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan keamanan Filipina memantau sekelompok Maois bekas pembunuh, yang bergabung dengan gerilyawan Moro, sebagai kemungkinan ancaman pada pertemuan ulang tahun ke-50 menteri luar negeri Asia Tenggara pada pekan ini, kata kepala kepolisian Manila pada Selasa.

Dua puluh tujuh menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa Asia Tengara (ASEAN) dan mitra rembuknya, seperti, Jepang, Amerika Serikat, India, Kanada dan Rusia, akan berkumpul di Manila sejak Jumat hingga Selasa.

Kepala kepolisian metro Manila Oscar Albayalde menyatakan tidak ada ancaman khusus sejauh ini, tapi polisi memantau beberapa mualaf. Mereka bekas pembunuh dari Brigade Alex Boncayao komunis, atau ABB, kelompok pembunuh, yang giat pada 1980-an.

Ia mengatakan kelompok itu bergabung dengan gerilyawan garis keras IS di Filipina dan dapat merencanakan gangguan pada pertemuan menteri luar negeri mendatang.

"Kami mengawasi beberapa kantong tempat keberadaan sejumlah besar warga Moro," katanya.

Di antara tempat itu adalah Quiapo, kawasan tua niaga dekat daerah istana presiden, tempat bom pada temu puncak ASEAN pada April melukai 14 orang. Pihak berwenang menyatakan alasan kekerasan itu adalah perselisihan pribadi.

Pasukan keamanan bersiaga penuh sejak persekutuan pejuang pendukung IS mengepung kota Marawi, Filipina selatan, pada 23 Mei, yang pertempurannya masih berlangsung dan telah membunuh lebih dari 650 orang, kebanyakan pejuang pemberontak.

Albayalde mengatakan bahwa kendati ABB kecil dan sudah lama terbengkalai, perpindahan beberapa anggotanya ke Islam perlu diawasi.

Filipina menggelar 13.000 polisi untuk mengamankan dan menjaga lebih dari 1.700 utusan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement