REPUBLIKA.CO.ID,MADRID -- Pemerintah Spanyol menggelar rapat darurat kabinet membahas langah yang akan diambil terait penundaan deklarasi Katalunya. Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy berencana segera mengambil alih pemerintahan Katalunya.
Seperti diwartakan BBC, Rabu (11/10) Rajoy mengembalikan keputusan tersebut kepada pemimpin Katalunya, Carles Puigdemont. Dia harus memastikan jika Katalunya benar-benar sudah mendeklarasikan kemerdekaan.
Seperti diketahui, Carles Puigdemont sebelumnya menandatangani keputusan penundaan pembacaan deklarasi. Dia membuka kesempatan kepada Pemerintah Spanyol untuk menggelar negosiasi.
Rajoy menyebut Puigdemont sengaja mengambil langkah itu untuk membuat publik 'kebingungan'. Dia mengatakan, akan segera mengembalikan 'kepastian' di tengah masyarakat.
Otoritas Spanyol akan menggunakan pasal 155 dalam undang-undang sebagai langkah darurat. Pasal tersebut memungkinkan Spanyol untuk membekukan parlemen Katalunya dan mengambil alih administrasi kawasan.
"Penting untuk segera mengakhiri situasi seperti saat ini. Pemerintah ingin mengembalikan keamanan dan ketenangan bagi warga Spanyol dan Katalunya," kata Rajoy.
Sebelumnya, pemerintah Spanyol mendapatkan tekanan dari parlemen untuk segera menghentikan pemisahan diri Katalunya. Namun, langkah tegas ditakutkan justru akan membangkit semangat separatis untuk segera merdeka.