Kamis 12 Oct 2017 12:05 WIB

Kemerdekaan Katalan akan Picu Ketidakstabilan Spanyol

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Warga mengibarkan bendera Katalan pada unjuk rasa di Barcelona
Foto: Ivan Alvarado/Reuters
Warga mengibarkan bendera Katalan pada unjuk rasa di Barcelona

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA --  Pemilih prokemerdekaan Katalan, Lluis Guixe, 33 tahun, tidak percaya bahwa mediasi antara Spanyol dan Katalunya akan mengatasi krisis. Menurutnya, Spanyol tidak akan pernah menegosiasikan referendum kemerdekaan dengan Katalunya.

"Mentalitas partai besar dan orang-orang di luar Katalunya itu sudah tua dan tidak demokratis," kata Lluis seperti dilansir BBC, Rabu, (11/10).

Dia mengakui, deklarasi kemerdekaan oleh Carles Puigdemont akan menjadi peristiwa dramatis yang akan menciptakan ketidakstabilan. Namun ia yakin ini adalah satu-satunya jalan ke depan jika Pemerintah Spanyol menolak untuk mediasi.

Sebelumnya Pemimpin Katalan Carles Puigdemont menandatangani sebuah deklarasi kemerdekaan namun menghentikan implementasinya. Ini dilakukan untuk memungkinkan perundingan antara Katalunya dengan Pemerintah Spanyol.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy meminta Puigdemont untuk mengkonfirmasi apakah kemerdekaan telah diumumkan dan meminta agar Spanyol dapat menerapkan peraturan langsung di wilayah semi otonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement