REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy meminta pemimpin Katalan Carles Puigdemont untuk bertindak bijaksana. Pernyataan itu disampaikan saat tenggat waktu yang diberikan Pemerintah Spanyol kepada Katalunya untuk meninggalkan keinginan berpisah dari Spanyol hampir habis.
"Saya meminta Puigdemont untuk bertindak bijaksana, secara seimbang, untuk memberikan perhatian kepada semua warga terlebih dahulu," kata Rajoy di parlemen, Rabu, (18/10).
Sementara itu, lebih dari 200 ribu orang turun ke jalan-jalan di Barcelona, menuntut pembebasan dua orang yang dianggap tahanan politik oleh Pemerintah Spanyol. Mereka ditangkap awal pekan ini atas tuduhan hasutan.
"Kebebasan untuk Sanchez dan Cuixart!", teriak para pengunjuk rasa menyerukan pembebasan Jordi Cuixart dari Omnium Cultural dan Jordi Sanchez dari National Catalan Assembly yang dipenjara tanpa jaminan di Madrid pada Senin.
Mereka ditangkap dan menunggu sebuah persidangan atas tuduhan hasutan sehubungan dengan usaha pengorganisasian separatis Katalunya.
"Unjuk rasa 200.000 orang itu berlangsung Selasa malam dengan bantuan Committees for the Defense of the Referendum (CDR), kelompok-kelompok lingkungan yang dibuat pada awal Oktober untuk membela hak Katalan untuk memilih," kata Anna Martinez, salah satu anggota CDR seperti dilansir Aljazirah.